Telset.id, Jakarta – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ternyata sudah berniat membikin akun Parler dengan nama samaran “Person X”. Trump kabarnya sudah merencanakannya sejak Oktober tahun lalu.
Hal itu diungkapkan oleh CEO Parler, John Matze. Gara-gara hal tersebut, Amazon Web Services memutuskan untuk mem-boot Parler dari server sehingga membuat Parler berada dalam krisis eksistensial.
“Berdasarkan interaksi saya dengan orang dalam, Amazon Web Services menolak Presiden Trump eksis di layanan media sosial mana pun, ”kata Matze, dikutip Telset dari New York Post, Jumat (15/1/2021).
{Baca juga: Pendukung Donald Trump Ramai-ramai Tinggalkan Twitter}
Unit komputasi awan Amazon itu memaksa Parler offline pada awal pekan lalu karena kekhawatiran tentang kegagalan untuk menindak ancaman kekerasan yang diposting pengguna setelah kerusuhan di Capitol.
“Aplikasi Parler, yang telah dihapus dari toko aplikasi App Store dan Play Store, telah diunduh sekitar satu juta kali per hhari sebelum Amazon Web Services memutuskan mengambil tindakan,” demikian klaim Matze.
Pertumbuhan Parler sebagian didorong oleh keputusan Twitter untuk melarang Trump dari platform. Publik pun memprediksi Trump akan beralih menggunakan platform media sosial lain, termasuk Parler.
“Hanya setelah Twitter mengumumkan niat untuk memblokir permanen Trump dari platform, Amazon Web Services mengungkapkan kekhawatiran tentang kepatuhan Parler dengan perjanjian,” tambah Matze.
{Baca juga: Susul Twitter, Giliran Snapchat Hapus Akun Donald Trump}
Amazon Web Services mengatakan, sama sekali tidak ada manfaat untuk klaim yang disampaikan Matze. Raksasa teknologi tersebut mengaku memberikan layanan kepada pelanggan di seluruh spektrum politik.
Twitter dan Snapchat Hapus Akun Donald Trump
Sebelumnya, sejumlah platform media sosial termasuk Facebook, Instagram, YouTube, dan Twitter telah lebih dulu mengambil tindakan tegas terkait sikap Trump. Twitter bahkan kemudian memutuskan untuk menghapus selamanya akun milik presiden AS ke-45 itu.
Langkah yang kemudian juga diikuti oleh Snapchat, setelah sempat hanya mengunci akun resmi Presiden Trump, minggu lalu.
Seperti dikutip Telset dari TechCrunch, larangan secara permanen dari Snapchat dan beberapa platform media sosial jelas akan mempersulit bisnis masa depan dan ambisi politik Trump. [SN/IF]