Telset.id, Jakarta – Di tengah meningkatnya harga barang elektronik, iPhone tetap dikenal sebagai perangkat yang dianggap mewah dan mahal, terutama di Amerika Serikat. Meskipun harga beberapa barang elektronik seperti televisi sudah turun, ponsel, khususnya iPhone, terus mempertahankan label harga tinggi yang membuat banyak orang ragu.
Misalnya, pada peluncuran iPhone 16, yang dibuka untuk pra-pemesanan pada 13 September lalu, harga yang ditawarkan Apple tetap stabil dari tahun sebelumnya, tetapi masih tergolong tinggi.
Dimulai dari harga USD799 (sekitar Rp12 juta) untuk iPhone 16, USD899 (sekitar Rp13,5 juta) untuk iPhone 16 Plus, USD999 (sekitar Rp15 juta) untuk iPhone 16 Pro, hingga USD1.199 (sekitar Rp18 juta) untuk iPhone 16 Pro Max.
BACA JUGA:
- Survei: Apple Fanboy Percaya iPhone Dukung Teknologi 6G
- Apple Ketar-ketir, Konsumen Amerika Lebih Pilih Produk Samsung
Survei terbaru oleh WalletHub menyebutkan bahwa 63% responden merasa inflasi akan menghalangi mereka untuk membeli iPhone tahun ini. Selain itu, sekitar 90% responden menganggap harga yang ditawarkan Apple terlalu mahal.
Namun, daya tarik iPhone tetap tinggi; survei menunjukkan bahwa 42% orang Amerika menganggap memiliki ponsel terbaru penting untuk citra diri mereka. Bahkan, 30% di antaranya melihat seseorang dengan iPhone terbaru sebagai orang kaya, sementara 27% lainnya melihatnya sebagai orang yang boros.
Popularitas iPhone di kalangan orang Amerika ini turut dipengaruhi oleh citra Apple sebagai produk premium. Meski beberapa orang rela berutang kartu kredit untuk membeli iPhone terbaru demi menjaga status sosial mereka, ada juga alternatif lain yang lebih terjangkau, seperti iPhone SE, yang juga diproduksi oleh Apple dan memiliki performa cukup tinggi dengan harga lebih rendah.
Bagi mereka yang tidak ingin membeli iPhone baru, pembaruan iOS menjadi solusi efektif untuk memperpanjang usia perangkat mereka. Dengan iOS 18 yang akan segera dirilis, pengguna iPhone model lama akan tetap bisa menikmati fitur-fitur baru yang ditawarkan pada iPhone 16, termasuk teknologi kecerdasan buatan Apple yang mutakhir.
Pembaruan ini dapat membantu memperbaiki kinerja perangkat, memperpanjang daya tahan baterai, dan mengoptimalkan ruang penyimpanan. Jadi, meskipun tidak membeli iPhone terbaru, pengguna masih bisa mendapatkan pengalaman yang hampir sama dengan perangkat yang ada di pasaran.
Pada akhirnya, keputusan untuk membeli iPhone terbaru memang kembali pada kebutuhan dan preferensi masing-masing orang. Bagi yang mementingkan teknologi terkini dan citra, membeli iPhone terbaru mungkin sepadan.
BACA JUGA:
- APJII Rilis Survei Penetrasi Internet di Daerah Tertinggal, 82,6% Terhubung
- Mau Saingi Android, iPhone 17 Bakal Dibekali Layar 120Hz
Namun, bagi yang lebih mengutamakan nilai praktis, memaksimalkan ponsel yang ada dengan memperbarui sistem operasi adalah pilihan cerdas yang tak kalah efektif. [FY/IF]