Telset.id, Jakarta – Sebanyak ribuan pengguna YouTube telah memilih untuk hapus ekstensi Ad Blockers. Ini dikarenakan peraturan baru yang tidak mengizinkan ekstensi browser tersebut.
Bagi yang belum tahu, sekarang YouTube semakin serius untuk memberantas pengguna aplikasi atau layanan blokir iklan video. Perusahaan memperluas upaya tersebut sehingga pengguna tidak bisa mengaksesnya lagi.
Dilansir Telset dari Engadget pada Minggu (5/11/2023), banyak perusahaan ad blocker mengatakan ribuan orang telah menghapus produk mereka setelah YouTube mulai menampilkan peringatan kepada orang yang mencoba menonton video di situsnya dengan Ad Blockers yang aktif.
BACA JUGA:
- YouTube Makin Galak Razia Pengguna yang Blokir Iklan Video
- YouTube Premium Alami Kenaikan Harga di Beberapa Negara
Salah satunya penyedia layanan, AdGuard, mengatakan kepada Wired bahwa lebih dari 11.000 orang menghapus ekstensi Chrome mereka setiap hari sejak 9 Oktober, dibandingkan dengan 6.000 penghapusan per hari sebelum YouTube mengimplementasikan perubahan tersebut.
Pada 18 Oktober, 52.000 orang menghapus AdGuard, kata CTO perusahaan Andrey Meshkov. Namun, instalasi versi berbayar AdGuard, yang tidak terkena dampak dari tindakan keras YouTube, mengalami peningkatan.
Perusahaan ad blocker lainnya, Ghostery, mengatakan penggunaan layanannya masih tetap sama pada bulan Oktober lalu, meskipun mengalami tiga hingga lima kali lipat peningkatan pemasangan harian dan penghapusan.
Perlu dicatat, perusahaan tersebut mengatakan bahwa lebih dari 90 persen pengguna yang mengikuti survei tentang alasan mereka menghapus layanan menyatakan bahwa alat tersebut tidak lagi berfungsi dengan YouTube.
Karena tindakan keras YouTube tampaknya hanya mempengaruhi pengguna yang mengakses situsnya melalui Chrome di laptop dan komputer. Beberapa pengguna mencoba menggunakan browser lain sebagai solusi sementara.
Ghostery mengatakan kepada Wired bahwa pemasangan browser Microsoft Edge di berbagai perangkat semakin meningkat, sebanyak 30 persen pada bulan Oktober dibandingkan pemasangan di bulan September.
Sementara itu, iklan di YouTube semakin berkontribusi pada pendapatan keseluruhan Google. Perusahaan ini berhasil menjual lebih dari US$22 miliar iklan di platform tersebut dari awal tahun ini hingga di bulan September.
Namun, platform streaming ini juga mencoba mendorong lebih banyak orang untuk berlangganan YouTube Premium, yang menghilangkan iklan, memungkinkan pengunduhan video, streaming video dengan kualitas lebih tinggi, dan mengakses YouTube Music.
BACA JUGA:
- YouTube Beri Pelatihan ke Kreator yang Suka Langgar Aturan
- Makin Ringkas, Ukuran Tombol Lewati Iklan YouTube Diperkecil
Bahkan, YouTube juga telah meningkatkan harga berlangganan secara signifikan mulai dari US$2 atau Rp30 ribuan menjadi US$14 atau sekitar Rp210 ribuan untuk berlangganan setiap bulannya. [FY/IF]