Pusat Literasi Digital, Cara TikTok Ciptakan Lingkungan Digital Aman

Telset.id – Momen Hari Internet Aman Dunia (Safer Internet Day), yang jatuh pada bulan ini, dimanfaatkan TikTok untuk mengumumkan peluncuran “Pusat Literasi Digital”. Peluncuran Pusat Literasi Digital terbaru ini sejalan dengan komitmen platform dalam menciptakan lingkungan digital yang aman bagi para pengguna.

Untuk mewujudkan hal tersebut, TikTok pun berkolaborasi dengan Yayasan Semai Jiwa Amini atau yang dikenal dengan SEJIWA Foundation, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada keselamatan dan perlindungan generasi muda pada lingkup digital.

Adapun tujuannya adalah mendorong pemanfaatan fitur keamanan yang tersedia pada aplikasi untuk melindungi diri dan orang lain secara daring (online), selagi menikmati pengalaman di dunia maya.

Baca juga: YouTube Luncurkan Live Rings, Wujudnya Mirip Fitur TikTok dan Instagram

Diungkapkan Faris Mufid, Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia, perusahaan berkomitmen untuk menciptakan ruang digital yang aman guna melindungi para pengguna dalam mengekspresikan dirinya secara autentik.

“Oleh karena itu, kami terus berupaya untuk memperkuat sistem keamanan kami demi mendukung terciptanya pengalaman berkreasi yang aman bagi para pengguna kami di Indonesia,” ujarnya melalui keterangan resmi.

Faris juga menambahkan, melalui Pusat Literasi Digital terbaru ini, TikTok telah menyusun pendekatan yang ada agar sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang dialami oleh para pengguna di Indonesia, misalnya tentang tantangan berbahaya ataupun perundungan siber.

“Kami juga terus berusaha untuk menghadirkan sumber daya kesejahteraan digital untuk para komunitas lokal demi memastikan bahwa pengguna memiliki bekal informasi yang cukup untuk menghadapi lanskap digital yang terus berkembang,” imbuhnya.

Pusat Literasi Digital sendiri berfungsi sebagai portal satu atap yang berisi semua inisiatif edukasi TikTok seputar kesehatan mental, kesehatan siber, keselamatan pengguna, tantangan yang berpotensi berbahaya, dan topik terkait literasi digital lainnya. Pusat ini juga akan menghadirkan berbagai tips menarik seputar literasi digital mulai dari video, kuis, dan konten edukasi berbasis skenario.

Baca Juga: Cara Jualan dan Belanja Online di TikTok Shop, Gampang!

Sumber daya yang disediakan ini dirancang untuk memberdayakan pengguna untuk lebih cerdas dalam menanggapi konten online yang beredar sebelum ikut terlibat. Selain itu, sumber daya ini juga ingin melengkapi pengguna dengan sarana untuk mengenali serta melaporkan konten yang tidak sesuai apabila mereka menemukan konten sejenis di platform TikTok

Untuk membantu mengomunikasikan tentang tantangan berbahaya kepada masyarakat luas, SEJIWA, bersama sejumlah kreator TikTok seperti Femia, Salwa, dan Rizal menghadirkan konten seputar proses empat langkah bertajuk “Stop-Pikirkan-Putuskan-Bertindak” melalui akun TikTok masing-masing.

Konten ini dapat dijadikan acuan para pengguna sebelum memutuskan untuk ikut serta dalam tantangan yang berpotensi berbahaya.

Sebelumnya, TikTok juga telah menggelar kolaborasi serupa dengan sejumlah kreator termasuk @baldtwins, @syarif.yosee, dan @vitosinagaprank sebagai bagian dari upaya berkelanjutan TikTok di seluruh dunia untuk meningkatkan kesadaran pengguna agar terus berbagi konten positif dan menciptakan lingkungan digital yang aman dan sehat.

Baca juga: 10 Cara Mudah Download Video TikTok Tanpa Watermark

Kumpulan konten tersebut dapat diakses melalui melalui tagar #thinkbe4youdo dan #SaferTogether serta tersedia di Pusat Literasi Digital yang dapat diakses melalui tab ‘Discover’ di platform TikTok mulai hari ini.

Cara TikTok Ciptakan Lingkungan Digital yang Aman

Sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan akses ke sumber daya literasi digital, TikTok turut memperkuat langkah dalam melawan tantangan online yang berpotensi membahayakan pengguna.

Langkah tersebut antara lain dengan menghadirkan teknologi yang langsung memperingati tim keamanan jika terjadi lonjakan pelanggaran konten yang berkaitan dengan tagar tertentu, serta inisiatif pengaturan privasi yang membatasi penggunaan aplikasi untuk pengguna di bawah usia 16 tahun demi menciptakan pengalaman yang sesuai dengan usia pengguna.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI