Telset.id, Jakarta – Oracle Indonesia menilai kalau adopsi teknologi Machine Learning (ML), dan Artificial Intelligent (AI), perlu dilakukan perusahaan di tahun 2022 dan seterusnya.
Dalam diskusi virtual pada Kamis (20/1/2022), Managing Director Oracle Indonesia, Davian Omas menjelaskan kalau ada sejumlah prioritas utama terkait adopsi teknologi yang harus dilakukan perusahaan untuk tahun ini dan masa depan.
“Untuk perusahaan yang ingin menciptakan masa depan organisasi berbasis teknologi pada tahun 2022 dan seterusnya, terdapat prioritas utama yang perusahaan pertimbangkan salah satunya menggunakan Machine Learning dan Artificial Intelligent,” kata Davian.
Kedua teknologi tersebut harus dipakai untuk menganalisa data-data perusahaan. Setelah dianalisa akan muncul beberapa rekomendasi yang bisa menjadi acuan pimpinan perusahaan dalam mengambil keputusan.
Baca juga: Korsel Manfaatkan Teknologi AI untuk Lacak Pasien Covid-19
“Dengan besarnya data yang ada saat ini, perusahaan terus tenggelam dalam data, dan algoritma ML dan AI di lain sisi menjadi penyelamat. Teknologi ML dan AI dapat membantu perusahaan menganalisis dan pengambilan keputusan,” ujar Davian.
Selain itu perusahaan yang menerapkan teknologi ML dan teknologi AI akan menjadi 3 kali lebih produktif, dibandingkan perusahaan yang tidak menerapkan kedua teknologi itu.
“Perusahaan akan menghasilkan setidaknya 3 kali lipat lebih banyak, daripada perusahaan yang tidak menerapkannya,” jelas Davian.
Namun mengadopsi teknologi ML dan AI bukan tanpa tantangan. Davian menilai kalau tantangan yang terjadi saat ini adalah, perusahaan tidak memiliki Sumber Daya Manusia (SDM), dari kalangan ilmuwan untuk mengembangkan teknologi tersebut.
“Yang menjadi masalahnya adalah menemukan keterampilan yang diperlukan. Sebagian besar perusahaan dan lembaga pemerintah tidak memiliki sumber daya untuk mengumpulkan pasukan PhD ilmu data,” ungkap Davian.
Sebagai gantinya, Davian menyarankan kalau perusahaan membentuk tim MLOps yang lebih kecil dan fokus. Isinya berasal dari kalangan ilmuwan dan karyawan berpengalaman di bidang IT.
Baca juga: Indosat Optimalkan Jaringan 4G dengan Teknologi AI Ericsson
“Tim tersebut terdiri dari ilmuwan data, pengembang dan orang-orang berpengalaman di bidang IT. Mereka bertugas untuk menerapkan, memelihara dan terus meningkatkan model ML dan AL dalam produksi,” tutup Davian. [NM/HBS]