Awas! Penipuan Email Berkedok Covid-19 Mengintai Anda

Telset.id, Jakarta – Mulailah berhati-hati ketika menerima email baru berkaitan dengan pandemi Covid-19. Pasalnya, ada oknum penjahat yang memanfaatkan momen pandemi Covid-19 untuk melakukan penipuan via email.

Para oknum ini mengeksploitasi aturan penerusan otomatis untuk meningkatkan keberhasilan serangan Business Email Compromise.

Praktik itu memungkinkan penjahat dunia maya untuk menyembunyikan aktivitas penipuan secara lebih baik. Penipu melakukannya karena pandemi Covid-19 memerlukan lebih banyak komunikasi jarak jauh, dan itu menjadi faktor lain yang meningkatkan keberhasilan.

Seringkali, dalam penipuan email berkedok pandemi Covid-19, pesan muncul dari dalam perusahaan atau klien. Penipu biasanya meminta pembayaran, transfer kawat, atau pembelian kartu untuk kepentingan organisasi kriminal.

{Baca juga: Awas! Penipuan Berkedok Bank via Video Call WhatsApp}

Menurut New York Post, dikutip Telset, Sabtu (5/12/2020), FBI mengungkapkan bahwa skema email bisnis mengakibatkan kerugian lebih dari USD 1,7 miliar di seluruh dunia. Kerentanan terjadi karena aturan penerusan klien sering tidak sinkron dengan desktop.

“Hal tersebut membatasi kemampuan profesional keamanan siber untuk melacak aktivitas kriminal. Penjahat dunia maya kemudian memanfaatkannya untuk meningkatkan kemungkinan peretasan email bisnis,” demikian penjelasan biro investigasi AS.

Agustus 2020, FBI menjelaskan, penjahat dunia maya membuat aturan email penerusan otomatis di klien situs yang baru-baru ini ditingkatkan versi dari perusahaan peralatan medis yang berbasis di AS. “Webmail tidak disinkronkan ke aplikasi desktop,” kata FBI.

Setelah mendapatkan akses ke jaringan, penipu menyamar sebagai vendor internasional terkenal. Mereka juga membuat situs mirip dengan situs korban. Menurut FBI, mereka berhasil menggasak uang dalam jumlah besar, yakni mencapai USD 175 ribu.

Bukan Cuma Penipuan, Hoaks Covid-19 Pun Meningkat

Hoaks Corona COvid-19

Tidak hanya penipuan email berkedok pandemi Covid-19 saja yang mengintai masyarakat secara luas. Penyebaran konten hoaks pun meningkat selama pandemi.

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) mencatat bahwa terjadi peningkatan penyebaran konten hoaks Covid-19 selama pandemi di tahun 2020.

Menurut Ketua Presidium Mafindo, Septiaji Eko Nugroho penyebaran hoaks cenderung meningkat sejak tahun 2018 hingga 2020. Hal ini membuktikan kalau pertarungan konten hoaks dan fakta masih terjadi di Indonesia.

{Baca juga: Penyebaran Konten Hoaks Meningkat Selama Pandemi Covid-19}

“Indonesia masih jadi pertarungan antara fakta dan hoaks,” kata Septiaji, dalam konferensi pers virtual pada Kamis (19/11/2020).

Berdasarkan pantauan Mafindo sejak 1 Januari 2020 hingga 16 November 2020 terdapat 2.024 hoaks terkait Covid-19 yang beredar di internet. (SN/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI