Canggih! Model AI Buatan Meta Ini Gak Perlu Dilatih

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Meta membuat model AI yang canggih. Berbeda dengan teknologi AI lainnya, inovasi ciptaan Meta ini tidak perlu dilatih dan mampu mendeteksi objek baru yang belum pernah dilihat atau dikenali.

Perlu diketahui kalau teknologi AI biasanya memerlukan pelatihan untuk mengetahui sebuah objek tertentu seperti gambar atau teks. Hal ini dilakukan agar mereka bisa segera responsif apabila digunakan manusia untuk mendeteksi sebuah gambar.

Namun, Meta mampu membuat model AI yang lebih canggih. Model AI bernama “Segment Anything” dibekali  dengan teknologi yang dapat mendeteksi objek dalam gambar dan video, meskipun itu bukan bagian dari rangkaian pelatihan.

Artinya Anda dapat bebas memilih item dengan mengklik atau menggunakan perintah teks. Contohnya Anda memposting foto yang di dalamnya ada gambar kucing. Berikutnya tulis kata “kucing” dan model AI Meta akan menyorot semua kucing di foto tersebut.

BACA JUGA:

Modelnya juga bisa bekerja sama dengan model lain. Sehingga model Segment Anything dapat membantu merekonstruksi objek dalam 3D menggunakan satu gambar, atau menggambar dari pandangan dari headset mixed reality.

Dikutip Telset dari Engadget pada Kamis (06/04/2023), model AI Meta ini sudah bisa diunduh dengan lisensi non-komersial. Artinya, kreator tidak dapat menggunakannya untuk pengembangan produk. Namun, boleh dipakai untuk penelitian dan memperluas akses ke teknologi.

Meta sendiri telah menggunakan model AI model Segment Anything, untuk memoderasi konten yang dilarang, merekomendasikan posting, dan menandai foto.

Sayangnya respon pengembang atas model ini cenderung negatif. Walaupun model AI Segment Anything dapat menangani permintaan secara real-time, sistemnya mengalami kemacetan ketika pengguna menuntut pemrosesan berbasis gambar.

Terlepas dari kekurangannya, model ini sangat membantu apabila ada yang ingin memakai model AI tetapi tidak punya waktu untuk melatihnya.

BACA JUGA:

Selain itu Meta dapat menggunakannya untuk mengikuti volume konten di Facebook dan Instagram yang berkembang pesat. Tujuannya agar Meta tidak kecolongan terhadap peredaran konten negatif yang bisa saja diposting oleh oknum pengguna yang tidak bertanggung jawab. [NM/IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI