Telset.id, Jakarta – Mobil otonom Google Waymo “babak belur” dihajar sekelompok pemain skateboard dalam aksi kerusuhan di San Francisco, Amerika Serikat, Sabtu (9/7/2022) malam. Alhasil, kendaraan self-driving mili Google itu rusak parah.
Dalam rekaman video yang diunggah di forum Reddit, terlihat sekelompok pemain skateboard di San Francisco beramai-ramai mengerumuni sebuah mobil otonom Google.
Para perusuh tampak melompat ke mobil dan menyemprotkan cat grafiti ke mobil tersebut. Beberapa orang juga terlihat menari-nari di atas mobil, dan satu orang duduk di sensor besar yang ada di atap mobil otonom Google Waymo tersebut.
Seperti Telset kutip dari New York Post, pada saat kejadian, mobil Waymo berwarna putih itu tidak dioperasikan dalam posisi otonom atau tanpa supir, tapi dioperasikan oleh seorang pengemudi.
BACA JUGA:
- Eks Insinyur Google Didakwa Curi Rahasia Mobil Otonom
- Uber Terpaksa Jual Bisnis Mobil Otonom Senilai Rp 56,5 Triliun
Seorang juru bicara Waymo mengatakan, beruntung tidak ada korban dalam aksi brutal tersebut, karena pengemudi berhasil keluar secara aman dari mobil yang dirusak sebelum dikerumuni massa dari kelompok skateboard yang anarkis itu.
“Kejadiannya terjadi sekitar pukul 10 malam pada tanggal 9 Juli, salah satu mobil kami yang beroperasi dalam mode manual di San Francisco dikelilingi oleh orang-orang yang melompat ke kap, atap dan bagasi mobil dan merusak kendaraan dengan cat semprot,” kata juru bicara Waymo.
“Spesialis otonom akhirnya dapat mengarahkan mobil dengan aman keluar dari kerumunan massa, dan melepaskan diri dari situasi tersebut. Kami terus menjalin komunikasi dengan Kepolisian San Francisco yang menyelidiki insiden ini,” sambung sang juru bicara.
Insiden tersebut dilaporkan terjadi di Mission District kota di San Francisco. Di sana, ratusan pemain skateboard berkumpul bersama untuk sebuah acara tahunan bernama Dolores Hill Bomb.
Acara ini melibatkan para pemain skateboard yang berkumpul dari berbagai wilayah. Dalam aksinya, kelompok skateboard melakukan konvoi dengan menuruni bukit yang curam. Setelah itu, mereka mengadakan perayaan yang berujung ricuh.
Menurut laporan polisi, tidak mungkin para pemain skateboard menargetkan mobil tersebut karena afiliasinya dengan Waymo. Kemungkinan pengemudi mobil Waymo secara kebetulan lewat di lokasi acara dan terjebak dalam kerumunan massa.
Seperti diketahui, pada bulan Maret lalu, Waymo mulai menawarkan tumpangan tanpa pengemudi kepada karyawan di San Francisco, untuk mengkomersialkan teknologi mobil otonom di kota-kota yang padat.
Google sendiri tidak sendirian dalam mengembangkan kendaraan self-driving atau tanpa pengemudi. Raksasa Internet itu harus bersaing sengit dengan sejumlah perusahaan teknologi lainnya yang didukung pabrikan mobil General Motors Cruise.
BACA JUGA:
Waymo juga memperkenalkan kendaraan otonom kepada karyawan di pusat kota Phoenix dengan masih menempatkan pengawas keselamatan di belakang kemudi, selama pengujian yang dibuka untuk publik.
Sebagai pionir teknologi self-driving, Waymo memulai layanan taksi tanpa pengemudi pertama di AS pada tahun 2020, atau lebih dari satu dekade setelah lahir pada tahun 2009 sebagai salah satu proyek ambisius yang dikembangkan Google.
Meskipun memberikan tumpangan berbayar kepada ratusan orang dalam seminggu menggunakan minivan Chrysler, layanan Waymo belum meluas di luar daerah pinggiran kota Phoenix. [SN/HBS]