Telset.id, Jakarta – Korea Utara turut mengembangkan teknologi AI, tetapi mereka menerapkan teknologi kecerdasan buatan untuk melakukan perang siber yang dapat membahayakan negara lain.
Korea Utara bisa dibilang salah satu negara paling misterius di Bumi. Meskipun warganya terisolasi dari dunia luar dan sering kekurangan akses ke banyak teknologi modern, itu tidak berarti pemerintah juga kekurangan mereka.
Bahkan, negara, yang dipimpin oleh Kim Jong-Un itu sering memanfaatkan teknologi modern untuk tujuannya sendiri yakni untuk melakukan perang atau serangan siber.
Dikutiip Telset dari Gizmochina pada Jumat (20/10/2023), Korea Utara terkenal dengan serangan cyber-nya, yang telah menargetkan spektrum organisasi yang luas, termasuk pemerintah, bisnis, dan individu.
BACA JUGA:
- Gawat! Ancagman AI Lebih Mengerikan Dibanding Perubahan Iklim
- Ngeri! Perusahaan Ini Siapkan Pasukan “Tentara AI” Buat Peran
Sekarang, Korea Utara telah mengakuisisi AI dan ingin menggunakannya untuk cyberwarfare atau peran siber. Menurut sebuah laporan yang disiapkan oleh Amerika Serikat, Korea Utara telah menjadi negara pertama yang mengadopsi teknologi AI untuk serangan siber.
Harus diakui kalau AI dapat memungkinkan negara untuk melakukan serangan siber yang lebih canggih dan efektif. Selain itu, itu bisa membuat pertahanan terhadap serangan ini lebih menantang. Namun laporan ini patut diragukan kebenarannya.
Seperti yang Anda ketahui, teknologi AI tidak bisa berdiri sendiri karena harus didukung oleh perangkat pendukung. Sehingga muncul pertanyaan mengenai perangkat apa yang dipakai Korea Utara untuk mengembangkan AI.
Dugaan yang muncul adalah Korea Utara mengembangkan sendiri perangkat pendukung AI mereka, atau secara rahasia bekerja sama membuat teknologi AI dengan perusahaan AI global.
BACA JUGA:
- Khawatir AI Bakal Buat Kekacauan, Bos AI Google Pamit Mundur
- 6 Cara Ampuh Hindari Serangan Siber, Sektor Kritikal Wajib Tahu!
Terlepas dari isu tersebut, Korea Utara menjadi ancaman bagi dunia siber karena pengalaman mereka yang kerap melakukan peretasan ke Korea Selatan untuk keuntungan negaranya sendiri. Semoga teknologi AI Korea Utara ini bisa menjadi peringatan bagi negara lain untuk memperkuat keamanan siber mereka.