Telset.id, Jakarta – Gojek mendorong upaya pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia lewat protokol kesehatan (Prokes) J3K. Gojek menggaungkan kampanye J3K lewat gerakan #PesanDariRumah.
Menurut Chief Transport Officer Gojek Raditya Wibowo menyatakan bahwa gerakan #PesanDariRumah yang terinspirasi dari aspirasi keluarga mitra driver untuk meningkatkan perilaku taat protokol kesehatan saat berkendara.
Selain itu gerakan #PesanDariRumah merupakan upaya Gojek dalam upaya pengendalian pandemi Covid-19 dengan memaksimalkan investasi dan inovasi untuk memperkuat protokol Jaga Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan (J3K).
{Baca juga: LinkAja Terima Dana Investasi dari Gojek}
“Kami percaya bahwa kita semua memiliki peran dalam menjaga kesehatan, kebersihan, dan keamanan satu sama lain,” ujar Raditya melalui keterangan resmi yang diterima pada Selasa (17/03/2021).
“Kami menghadirkan gerakan #PesanDariRumah yang terinspirasi dari aspirasi keluarga mitra driver untuk selalu mengingatkan dan meningkatkan kedisiplinan antara pelanggan serta mitra driver dalam menerapkan protokol J3K selama berkendara,” sambung Raditya.
Gerakan #PesanDariRumah juga merupakan lanjutan dari upaya Gojek dalam menerapkan J3K di pelayanan mereka. J3K sendiri merupakan protokol kesehatan Gojek yang berfokus pada 3 pilar yakni pilar Edukasi, Teknologi, dan Infrastruktur yang saling melengkapi.
“Tiga pilar ini berfungsi untuk terus mendorong kebiasaan taat protokol kesehatan yang telah terbentuk di masyarakat dapat terus dijalankan secara ketat,” ucap Raditya.
Raditya menambahkan dari ketiga pilar tersebut, pilar Edukasi memiliki peran paling besar dalam membentuk kebiasaan positif para pengguna ekosistem. Salah satunya dengan menolak order atau pesanan kepada pelanggan yang tidak memakai masker.
“Data internal kami bahkan menunjukkan ada lebih dari 700.000 penolakan order yang dilakukan mitra driver kepada pelanggan yang tidak memakai masker,” jelas Raditya.
{Baca juga: Teken Perjanjian Jual-Beli, Gojek dan Tokopedia Sepakat Merger?}
“Kami juga menemukan bahwa mayoritas mitra driver Gojek bersedia untuk divaksinasi setelah mengikuti kegiatan edukasi mengenai vaksin yang diselenggarakan oleh Gojek. Ini bukti bahwa inisiatif J3K Gojek berdampak sangat positif bagi perubahan kebiasaan di dalam ekosistem kami,” tambah Raditya.
J3K Gojek Dinilai Sebagai Prokes Terlengkap
J3K Gojek sendiri dinilai sebagai protokol kesehatan terlengkap dengan standar tertinggi dibandingkan dengan 12 pemain serupa di 10 negara berdasarkan hasil riset Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) tahun 2020.
Dalam riset ini, SBM ITB membandingkan kebijakan protokol kesehatan tiap pelaku industri dalam memberikan keamanan lebih bagi mitra driver dan pelanggan.
Menurut Director Center for Policy and Public Management Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) Yudo Anggoro protokol J3K Gojek adalah protokol berstandar tinggi untuk layanan angkutan online karena diterapkan oleh semua pihak.
“Dikatakan berstandar tinggi karena aspek keamanan Gojek tidak seperti para pemain lainnya di industri yang hanya diterapkan saat penumpang bersama mitra driver, tetapi bahkan sejak sebelum penumpang bersama mitra driver,” kata Yudo.
Yudo menambahkan sebagai wadah dari populasi besar mitra driver, Gojek memiliki kesempatan untuk membantu pemerintah dalam menekan penyebaran Covid-19 lewat inisiatif yang dijalankan seperti J3K dan #PesanDariRumah.
{Baca juga: Marak Penipuan, Gojek Edukasi Keamanan Digital 1.000 Mitra Usaha}
“Gerakan #PesanDariRumah dari Gojek mendukung upaya kolektif pelanggan serta mitra driver agar dapat tetap produktif sekaligus berperan aktif dalam menanggulangi penyebaran Covid-19,” tutup Yudo.
Semoga saja gerakan ini dapat memberikan dampak positif bagi mitra, pelanggan dan Indonesia yakni dapat menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia. [NM/HBS]