Telset.id, Jakarta – Facebook menghapus postingan dan iklan kampanye pilpres Donald Trump dari platform. Alasannya, postingan dan iklan itu melanggar aturan kebencian yang terorganisir.
Iklan pilpres Donald Trump tersebut menunjukkan segitiga terbalik berwarna merah, simbol yang digunakan Nazi untuk mengidentifikasi tahanan politik. Ada pula tulisan yang meminta pengguna Facebook tanda tangan petisi untuk melawan antifa.
Sekadar informasi, antifa adalah gerakan anti-fasis yang terorganisir. Trump dan Jaksa Agung William Barr berulang kali memilih antifa sebagai provokator kerusuhan protes anti-rasisme nasional terkait kasus kematian George Floyd.
{Baca juga: ‘Barisan Para Mantan’ Sebut Mark Zuckerberg Pengecut}
“Kebijakan kami melarang penggunaan simbol kelompok kebencian untuk mengidentifikasi tahanan politik tanpa konteks yang mengutuk,” kata juru bicara Facebook, seperti dikutip Telset.id dari Reuters, Minggu (21/06/2020).
Simbol itu ada halaman milik Trump dan Wakil Presiden Mike Pence, serta iklan dan postingan organik di halaman Team Trump. ”
Simbol tersebut sangat meresahkan,” kata CEO Anti-Defamation League, Jonathan Greenblatt.
“Segitiga merah terbalik adalah simbol yang digunakan oleh antifa. Simbol itu dimasukkan dalam iklan tentang Antifa,” tambah Tim Murtaugh, juru bicara kampanye Trump, dalam penjelasan melalui surat elektronik.
{Baca juga: Facebook dkk Blokir Video Donald Trump Soal George Floyd}
Baru-baru ini, Facebook menghadapi tekanan internal gara-gara postingan Trump soal aksi kerusuhan menyikapi kematian Floyd. Beberapa karyawan memprotes Mark Zuckerberg yang tidak tanggap terhadap postingan itu.
Alih-alih memilih untuk bersikap bijaksana, Facebook justru memecat seorang karyawan yang telah mengkritik habis-habisan keputusan Zuckerberg yang tidak mengambil tindakan apapun terhadap postingan provokatif Trump. (SN/MF)