Telset.id, Jakarta – Saat ini para pengguna ChatGPT harus lebih teliti lagi ketika menggunakan layanan ini karena, jika kalian menulis kata berulang akan dianggap sebagai pelanggaran oleh chatbot ini.
Hal ini diketahui, sejak minggu lalu, ketika tim peneliti menerbitkan makalah yang menunjukan bahwa ChatGPT dapat digunakan mengungkapkan secara tidak sengaja potongan data pribadi.
Potongan data pribadi yang diminta ini bisa termasuk nomor telepon seseorang, alamat email, hingga tanggal lahir, dan juga dilatah dengan meminta mengulangi kata selamanya.
BACA JUGA:
- OpenAi Luncurkan ChatGPT Voice Secara Gratis untuk Semua Orang
- OpenAI Berencana Luncurkan GPT Store Awal Tahun Depan
Lebih lanjut, melakukan kata berulang sekarang merupakan pelanggaran terhadap persyaratan layanan ChatGPT, menurut laporan dalam sebuah yang dilakukan oleh pengujian 404 Media.
“Konten ini mungkin melanggar kebijakan konten atau ketentuan penggunaan kami”, respon ChatGPT ketika diminta permintaan dengan kata berulang.
“Jika Anda yakin ini adalah sebuah kesalahan, silakan kirimkan masukan Anda, masukan Anda akan membantu penelitian kami di bidang ini,” tambah ChatGPT.
Tidak ada bahasa di OpenAI yang mengatur kebijakan konten. Namun, hal ini melarang pengguna meminta layanan untuk mengulangi kata-kata yang berulang. lapor Engadget.
Di bawah Syarat Penggunaan, OpenAI menyatakan bahwa pengguna tidak boleh menggunakan metode otomatis atau terprogram apa pun untuk mengekstrak data atau keluaran dari layananya.
Tetapi sekadar meminta ChatGPT untuk mengulang kata selamanya bukanlah otomatisasi atau terprogram. OpenAI tidak menanggapi permintaan tanggapan mengenai hal ini. Di sisi lain, perilaku chatbot ini telah menutup kemungkin data pelatihan yang didukung oleh layanan AI modern.
BACA JUGA:
- OpenAI Beri Kesempatan Pengguna Bikin ChatGPT Sendiri
- OpenAI dan Upaya Membuat Chip AI Sendiri: Risiko dan Peluang
Para kritikus saat ini menuduh perusahaan seperti OpenAI menggunakan sejumlah besar data yang tersedia di internet untuk membuat produk eksklusif seperti ChatGPT tanpa izin dari pemilik data tersebut dan tanpa memberikan kompensasi kepada mereka.