Hacker Retas Lusinan Akun Email Departemen Keuangan AS

Telset.id, Jakarta  – Lusinan akun email di Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) disusupi oleh hacker yang bertanggung jawab atas kampanye spionase luas terhadap lembaga pemerintah setempat.

Senator AS, Ron Wyden, mengatakan, staf Komite Keuangan Senat diberi tahu bahwa peretasan Departemen Keuangan tampaknya merupakan satu hal yang signifikan, “yang sepenuhnya tidak diketahui”.

{Baca juga: Hacker Anonymous Ancam Bongkar Kebobrokan Polisi AS}

Wyden, kader Demokrat paling senior di komite tersebut, mengatakan bahwa Microsoft memberi tahu agensi mengenai penyusupan lusinan akun email. Para peretas juga menembus sistem para pejabat tinggi.

“Departemen Keuangan AS belum mengetahui tindakan yang dilakukan oleh peretas. Departemen Keuangan AS  juga belum tahu informasi apa yang dicuri,” katanya, dikutip Telset dari Reuters, Selasa (22/12/2020).

Namun, ia menambahkan bahwa Internal Revenue Service mengatakan tidak ada bukti bahwa lembaga pajak telah dikompromikan. Internal Revenue Service pun menyatakan data wajib pajak tak terpengaruh.

Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, sebelumnya mengatakan bahwa  tidak ada kerusakan yang ditimbulkan oleh aksi peretas di sistem Departemen Keuangan. Departemen Keuangan menolak ber komentar.

{Baca juga: Trump dan Biden Jadi Sasaran Hacker China dan Iran}

Asisten Wyden mengatakan, peretas dapat mengakses kotak masuk yang dihosting Microsoft milik pejabat Departemen Keuangan AS setelah mengambil kendali kunci kriptografi yang digunakan oleh banyak organisasi.

Sebelumnya, kelompok hacker China dan Iran disebutkan sedang menargetkan serangannya pada tim kampanye kandidat presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan penantangnya Joe Biden.

Serangan telah diamati oleh Google Threat Analysis Group (TAG), sebuah divisi di dalam departemen keamanan Google yang melacak kelompok hacker China dan Iran.

“Baru-baru ini TAG melihat kelompok APT China menargetkan staf kampanye Biden, dan APT Iran menargetkan staf kampanye Trump dengan serangan phishing,” kata Shane Huntley, kepala Google TAG, seperti dikuti dari Daily Mail.

Huntley mengatakan Google tidak melihat tanda-tanda keberhasilan dari serangan itu. Dia mengatakan Google memberitahu pengguna yang ditargetkan tentang adanya upaya serangan.

Huntley menyebutkan, bahwa mereka (kelompok perertas) menggunakan pesan bawaan Gmail untuk memberi sinyal “serangan yang disponsori negara”, dan kemudian juga sudah memberi tahu lembaga penegak hukum AS. [SN/HBS]

 

SourceReuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI