Google Berencana untuk Kembangkan Gemini Secara Masif di 2025

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Google saat ini sedang mempersiapkan langkah besar di bidang kecerdasan buatan (AI) untuk tahun 2025, dengan Gemini sebagai pusat perhatian dalam pengembangannya.

Dalam pertemuan strategi internal yang digelar di kantor pusat Google di Mountain View pada bulan Desember, CEO Sundar Pichai dan jajaran eksekutifnya menyoroti rencana ambisius perusahaan untuk memperluas skala Gemini, dengan target mencapai 500 juta pengguna bulanan.

Pichai menekankan pentingnya kecepatan dalam merespons perkembangan teknologi AI, terutama di tengah persaingan yang semakin ketat. Meskipun Google tidak selalu menjadi yang pertama menghadirkan produk ke pasar, Pichai menegaskan bahwa produk yang diluncurkan harus berkualitas terbaik.

BACA JUGA:

Gemini, platform AI andalan Google, direncanakan untuk mengalami peningkatan besar-besaran dalam beberapa tahun ke depan. Demis Hassabis, salah satu pendiri DeepMind dan pemimpin pengembangan Gemini, menjelaskan bahwa teknologi ini akan berevolusi menjadi asisten AI universal.

Fitur yang dijanjikan hadir akan mencakup kemampuan lintas perangkat, integrasi multimodal (teks, suara, dan gambar), serta kemampuan memecahkan masalah di berbagai domain.

Gemini bertujuan untuk bergabung dengan deretan aplikasi Google lainnya yang memiliki lebih dari 500 juta pengguna bulanan, seperti Gmail, YouTube, dan Google Maps. Namun, persaingan dalam industri AI kini semakin ketat, terutama dengan popularitas OpenAI ChatGPT.

Dalam pertemuan tersebut, salah satu karyawan bahkan mengungkapkan kekhawatiran bahwa ChatGPT mulai identik dengan AI, seperti halnya Google dengan pencarian.

Sementara itu, Pichai dan Hassabis optimis bahwa Gemini mampu mengungguli kompetitor dengan pengalaman pengguna yang lebih kaya dan terintegrasi. Hassabis menyebutkan bahwa Google akan “mengakselerasi” pengembangan aplikasi Gemini, memanfaatkan ekosistem luas platform Google untuk memberikan pengalaman AI yang komprehensif.

Meski demikian, Google juga menghadapi tantangan besar dari regulator global. Perusahaan sedang dalam sorotan terkait dugaan monopoli di bidang pencarian dan iklan online, termasuk pengawasan ketat dari otoritas di AS dan Inggris. Pichai menyadari tantangan ini, tetapi ia menekankan bahwa fokus Google adalah menghadirkan teknologi yang dapat menyelesaikan masalah nyata pengguna.

Namun, salah satu kekhawatiran yang diungkapkan oleh karyawan adalah potensi biaya tinggi dalam mengakses alat AI seperti Gemini. Sebagai respons, Hassabis memastikan bahwa saat ini Google tidak berencana menerapkan harga langganan yang tinggi, seperti yang diberlakukan oleh beberapa produk AI lain di pasar.

BACA JUGA:

Dengan ambisi besar dan fokus pada inovasi, Google berkomitmen menjadikan Gemini sebagai produk AI yang tidak hanya canggih, tetapi juga relevan bagi kebutuhan sehari-hari pengguna. Jika strategi ini berjalan lancar, tahun 2025 bisa menjadi momen penting bagi Gemini untuk mengukuhkan namanya di dunia teknologi AI.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI