Telset.id, Jakarta – Pada WWDC 2024, Apple memperkenalkan Apple Intelligence, sebuah rangkaian fitur kecerdasan buatan (AI) yang dirancang untuk memperkuat pengalaman pengguna di berbagai perangkatnya.
Salah satu fitur yang paling dinantikan adalah Siri kontekstual, yang diklaim mampu memahami konteks percakapan dengan lebih baik dan beradaptasi dengan kebiasaan pengguna. Namun, Apple baru saja mengonfirmasi bahwa fitur ini akan mengalami penundaan dan diperkirakan baru hadir di iOS 19, bukan di iOS 18 seperti yang sebelumnya diumumkan.
Penundaan ini menjadi perhatian karena Apple telah secara aktif memasarkan Apple Intelligence dalam promosi iPhone 16, meskipun fitur utama seperti Siri kontekstual belum tersedia. Hal ini memicu kritik bahwa Apple memanfaatkan pemasaran yang berlebihan untuk meningkatkan daya tarik produknya tanpa memberikan kejelasan mengenai jadwal peluncuran fitur tersebut.
BACA JUGA:
- iOS 18.4 Resmi Dirilis Apple, Ini 5 Fitur Baru yang Harus Dicoba!
- Apple Berencana Tambahkan Fitur Live-Translate di AirPods
Siri Kontekstual dan Tantangan Pengembangannya
Siri kontekstual dirancang untuk memberikan respons yang lebih personal dengan memahami percakapan sebelumnya dan situasi pengguna. Misalnya, jika pengguna bertanya tentang cuaca sebelum berangkat kerja, Siri dapat menyesuaikan jawabannya dengan jadwal harian yang tersimpan di kalender.
Namun, implementasi fitur ini tampaknya lebih kompleks dari yang diperkirakan. Apple telah menyatakan bahwa fitur tersebut masih dalam pengembangan dan akan tersedia dalam pembaruan di masa depan. Perubahan ini diumumkan pada hari Jumat setelah Mobile World Congress (MWC) 2025 berakhir, sebuah strategi yang diduga bertujuan untuk mengurangi sorotan media terhadap keterlambatan ini.
Meskipun Apple telah menambahkan penjelasan di situs produk mereka, keterangan yang diberikan masih cukup umum. Salah satu pernyataannya berbunyi “Pemahaman konteks pribadi Siri, kesadaran layar, dan tindakan dalam aplikasi sedang dalam pengembangan dan akan tersedia dalam pembaruan perangkat lunak di masa depan.”
Dampak Keterlambatan Fitur Siri bagi Apple
Penundaan ini memunculkan pertanyaan tentang kesiapan Apple dalam menghadapi persaingan AI dengan perusahaan lain seperti Google, Microsoft, dan Samsung. Saat ini, Samsung telah meluncurkan Galaxy AI pada seri Galaxy S24, sementara Apple masih tertinggal dalam memperkenalkan fitur AI yang sepenuhnya berfungsi di iPhone.
Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, Apple mulai mengandalkan layanan AI pihak ketiga seperti ChatGPT untuk meningkatkan kemampuan Siri. Namun, pendekatan ini menimbulkan tantangan baru, terutama dalam hal privasi, yang menjadi fokus utama Apple dalam produk dan layanannya.
Apple sebelumnya telah berhasil memperbaiki layanan seperti Apple Maps, yang mengalami kegagalan besar saat pertama kali diluncurkan pada tahun 2012. Jika Apple bisa memperbaiki layanan navigasinya dengan investasi jangka panjang, ada kemungkinan mereka juga akan berhasil meningkatkan teknologi AI mereka dalam beberapa tahun ke depan.
Apakah Apple Perlu Mengakuisisi Perusahaan AI?
Saat ini, Apple memiliki sumber daya finansial yang besar, dengan lebih dari $162 miliar (sekitar Rp2.500 triliun) dalam kas. Dana ini cukup untuk mengakuisisi perusahaan AI yang sudah mapan, seperti Anthropic atau startup lainnya yang dapat mempercepat pengembangan Apple Intelligence.
Strategi ini bukanlah hal baru bagi Apple. Sejak tahun 1988, perusahaan telah melakukan lebih dari 130 akuisisi, termasuk akuisisi besar seperti Beats dan divisi modem smartphone Intel. Dengan sejarah ini, ada kemungkinan Apple akan menggunakan strategi serupa untuk mengejar ketertinggalannya dalam AI.
BACA JUGA:
- MacBook Air M4 Rilis, Begini Spesifikasi dan Harga yang Diusung
- Apple Mau Rombak Desain iOS 19, iPadOS 19, & macOS 16
Masa Depan Apple Intelligence dan Siri Kontekstual
Dengan pengumuman bahwa Siri yang lebih personal baru akan tersedia di iOS 19 atau versi lebih lanjut, pengguna mungkin perlu menunggu hingga 2025 untuk melihat peningkatan signifikan dalam kemampuan AI Apple.
Jika Apple memilih untuk fokus pada pengembangan internal, proses ini bisa memakan waktu lebih lama dibandingkan jika mereka mengambil langkah agresif seperti akuisisi perusahaan AI.
Keputusan Apple untuk menunda fitur ini menunjukkan bahwa meskipun mereka tertarik untuk bersaing di ranah AI, mereka masih menghadapi tantangan teknis yang cukup besar. Dengan pesaing yang semakin maju, langkah Apple dalam beberapa bulan ke depan akan sangat menentukan posisi mereka dalam industri AI.