Meta Hadirkan Fitur Baru untuk Hindari Pelecehan di Dunia Metaverse

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Setelah munculnya laporan seorang wanita yang menjadi korban pemerkosaan dan pelecehan di dunia Metaverse bernama Horizon Venues, Meta sebagai pengembang dari Horizon Venues langsung mengambil tindakan dengan meluncurkan fitur terbaru.

Perlu diketahui bahwa Horizon Venues adalah Metaverse yang dikembangkan oleh Meta. Setelah dilakukan uji coba, sejak 9 Desember 2021 dunia virtual ini sudah bisa diakses oleh pengguna berusia 18 tahun ke atas di Amerika Serikat dan Kanada.

Perusahaan yang dikomandoi Mark Zuckerberg tersebut langsung menambahkan fitur untuk memerangi pelecehan di dunia Metaverse. Fitur yang disebut “personal boundary,” akan mencegah avatar virtual pengguna lain untuk “menyerang ruang pribadi avatar Anda”.

Baca Juga: Dampak Negatif Dunia Metaverse

Dilansir dari New York Post, Minggu (6/2/2022) fitur ini sudah diluncurkan di dunia virtual Meta’s Horizon Worlds dan Horizon Venues mulai hari Jumat (4/2/2022).

“Jika seseorang mencoba memasuki Batas Pribadi Anda, sistem akan menghentikan gerakan maju mereka saat mereka mencapai batas,” kata Meta. “Kami percaya Personal Boundary adalah contoh yang kuat tentang bagaimana VR memiliki potensi untuk membantu orang berinteraksi dengan nyaman.”

Fitur ini akan muncul jika pengguna lain berada dalam jarak sekitar empat kaki satu sama lain, jelas keterangan dari Meta.

Kasus Pelecehan di Metaverse

Sebelumnya kasus ini dialami oleh seorang wanita bernama Nina Jane Patel. Patel sendiri merupakan Vice President of Metaverse Research untuk Kabuni Ventures.

Menurut pengakuan Patel dirinya baru masuk selama 60 detik di Horizon dan avatar miliknya langsung diperkosa oleh 3 sampai 4 pria.

Bukan cuma itu, selama pemerkosaan terjadi perempuan berusia 43 tahun melihat kalau para tersangka memotret momen menyeramkan tersebut.

Baca jugaBegini Cara Kerja Metaverse, Masuk ke Dunia Virtual Masa Depan

“Dalam 60 detik setelah bergabung, saya dilecehkan secara verbal dan seksual oleh 3 sampai 4 avatar laki-laki dengan suara laki-laki. Mereka memperkosa avatar saya dan mengambil foto,” katanya.

Seketika ia melepas handphone karena kaget. Jane Patel trauma atas kejadian itu, karena tidak menyangka menjadi korban pemerkosaan di Metaverse.

“Pengalaman mengerikan yang terjadi begitu cepat dan bahkan sebelum saya sempat berpikir untuk memasang pembatas keamanan. Saya membeku. Itu nyata. Itu adalah mimpi buruk,” tambahnya.

Baca juga: Tren Dunia Metaverse: NFT, Beli Tanah Virtual, Game Metaverse

Juru bicara Meta yang mengetahui kasus mengaku menyesal kalau penggunanya ada yang menjadi korban pemerkosaan.

“Kami menyesal mendengar ini terjadi. Kami ingin semua orang di Horizon Venues memiliki pengalaman positif, dan dengan mudah menemukan alat keselamatan yang dapat membantu dalam situasi seperti ini,” jelas juru bicara Meta. (HR/IF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI