Telset.id, Jakarta – Beberapa pengguna Twitter menerima email verifikasi akun palsu. Email phising itu meminta penerima untuk membuka tautan dan input informasi pribadi.
Beberapa pengguna Twitter di dunia diminta melakukan hal tersebut agar tidak kehilangan lencana verifikasi atau yang biasa dikenal dengan istilah centang biru.
Di bawah kendali Elon Musk, Twitter memang dilaporkan berencana mengenakan biaya verifikasi akun Twitter. Menyusul kabar tersebut, beberapa pengguna mengaku sudah mendapatkan email phishing verifikasi akun palsu.
Musk ingin perusahaan membebankan biaya berlangganan bulanan sebesar USD 19,99 atau sekitar Rp 312 ribu kepada pengguna untuk mempertahankan lencana.
BACA JUGA:
- Elon Musk Ingin Twitter “Membangkitkan” Vine, Bakal Jadi Pesaing TikTok
- Akun Twitter Centang Biru Bakal Berbayar, Segini Tarifnya
Lencana dimaksudkan untuk memberi tahu pengguna Twitter bahwa akun terverifikasi asli. Melalui proses verifikasi, Twitter memastikan keabsahan sebuah akun.
Namun, seperti Telset kutip dari Apple Insider, Senin (1/11/2022), ketika belum ada kepastian dari Twitter, sejumlah pengguna menerima email untuk verifikasi akun palsu Twitter.
Laporan tersebut disampaikan oleh reporter Zach Whittaker. Sayang, Twitter belum memberikan tanggapan tantang keberadaan email phising verifikasi akun palsu Twitter kepada pengguna.
Twitter's ongoing verification chaos is now a cybersecurity problem. It looks like some people (including in our newsroom) are getting crude phishing emails trying to trick people into turning over their Twitter credentials. pic.twitter.com/Nig4nhoXWF
— Zack Whittaker (@zackwhittaker) October 31, 2022
Whittaker memastikan bahwa email itu adalah contoh serangan phishing. Ada orang jahat mengirim email, panggilan telepon, atau pesan teks mengaku dari Twitter.
Tujuannya untuk mengelabui orang-orang agar menyerahkan data . Penyerang membuat situs bank dan membuat email untuk membuat korban terjebak penipuan.
Nama pengguna dan kata sandi akan secara cepat dicuri dan digunakan atau dijual oleh penyerang. Beberapa tanda peringatan email phishing termasuk kesalahan ketik.
Email juga tidak cocok dengan situs resmi mana pun. Sebagai misal, alamat email yang dikirim oleh sang penyerang menggunakan twittercontactcenter@gmail.com.
Perusahaan tidak akan mengirim email resmi dari alamat Gmail. Sebagai gantinya, perusahaan akan mengirim email melalui alamat “@twitter.com” atau “@apple.com”.
BACA JUGA:
- Elon Musk Kuasai Twitter, PHK Karyawan di Depan Mata
- CEO Twitter Dipecat, Elon Musk Beri Pesangon Rp 890 Miliar
Cuma, penyerang memiliki lebih banyak trik untuk memalsukan alamat. Cara paling penting untuk tetap aman dari serangan adalah tidak mengeklik tautan apapun di email.
Hubungi perusahaan resmi melalui situs guna memastikan keabsahan informasi. Atau, perusahaan biasanya menyediakan layanan obrolan secara real-time di situs. [SN/HBS]