Telset.id, Jakarta – Mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump dilaporkan telah mengajukan petisi untuk meminta Meta memulihkan kembali akun Facebook miliknya.
Menurut laporan NBC News, bahwa tim kampanye Donald Trump telah mengirimkan surat resm kepada Meta, selaku induk perusahaan Facebook pada hari Selasa (17/1) lalu.
Surat yang dikirim tersebut mendorong pertemuan yang akan membahas mengenai permintaan Trump kepada Meta untuk memulihkan kembali akun Facebook Donald Trump.
BACA JUGA:
- Meta Segera Umumkan Nasib Akun Facebook Donald Trump
- Elon Musk Resmi Cabut Pemblokiran Akun Twitter Donald Trump
Seperti diketahui, pada tahun 2020 lalu Facebook memblokrir akun Facebook Trump setelah terjadinya kerusuhan Capitol 6 Januari 2020. Saat itu, Facebook awalnya hanya menangguhkan akun Facebook Trump selama 24 jam.
Tetapi kurang dari sehari kemudian, perusahaan media sosial terbesar di dunia itu kemudian membuat keputusan penangguhan akun Facebook Trump menjadi tidak terbatas.
Dilansir Telset dari Engadget, pada Juni 2021 lalu, setelah mengikuti rekomendasi dari Dewan Pengawas, Meta mengatakan akan meninjau kembali penangguhan tersebut setelah dua tahun berjalan.
Selain itu, Meta juga mengevaluasi mengenai risiko terhadap keselamatan publik sebagai penentuan apakah Trump harus mendapatkan kembali akun Facebook-nya.
Namun Meta sendiri belum memberikan pernyataan resmi kepada media, terkait permintaan Trump tersebut. Namun, perusahaan mengatakan kepada NBC News akan mengumumkan keputusannya dalam bebererapa minggu mendatang, sejalan dengan proses yang sedang dibuat Meta.
Pada tahun 2021 silam, Meta mengisyaratkan bahwa larangan atau penangguhan akun Facebook Trump tidak akan bertahan selamanya, alias bisa diaktifkan kembali seperti sedia kala.
“Ketika penangguhan akhirnya dicabut, akun Tuan Trump akan dikenakan hukuman baru yang lebih tinggi, jika dia melakukan pelanggaran kebijakan kami, termasuk hukuman menghapus akunnya secara permanen,” tegas Nick Clegg, Presiden Urusan Global Meta.
BACA JUGA:
- Meta Rogoh Kocek Rp11,3 Triliun untuk Skandal Cambridge Analytica
- Langgar Privasi Data Pengguna, Meta Didenda €265 di Irlandia
Surat tersebut kemungkinan merupakan tawaran Trump untuk mendapatkan kembali kendali atas akun Facebook miliknya menjelang pemilihan presiden AS tahun 2024.
Trump memiliki lebih dari 34 juta pengikut di Facebook, dan platform tersebut merupakan faktor yang sangat penting untuk pencalonannya pada tahun 2016 silam.
Menurut laporan dari Bloomberg yang diterbitkan setelah pilpres AS, kampanye Trump menjalankan 5,9 juta versi iklan yang berbeda untuk menguji iklan yang mendapat keterlibatan paling banyak dari pengguna Facebook.
Setelah itu, Meta kemudian langsung melakukan pembatasan iklan bervolume tinggi. Seorang karyawan Trump Organization mengatakan kepada NBC News bahwa perubahan tersebut mengubah hasil kampanye Trump di tahun 2020, yang mana ini tidak seperti kampanye pada tahun 2016. [FY/HBS]