Telset.id, Jakarta – WhatsApp diterpa isu miring, karena diduga mengalami kebocoran data. Tidak tanggung-tanggung, ada 487 juta data nomor pengguna WhatsApp yang bocor termasuk di antaranya data pengguna dari Indonesia.
Informasi ini pertama kali beredar di situs Breach Forums, yang merupakan forum komunitas peretas dari seluruh dunia. Salah satu anggota forum terlarang ini menjual 487 juta data pengguna tepatnya nomor pengguna WhatsApp dari 84 negara.
“Hai, hari ini saya menjual mengikuti pembaruan 2022 whatsApp baru-baru ini. Anda akan mendapatkan nomor ponsel pengguna yang sangat baru,” tulis akun anonim tersebut pada Rabu (16/11/2022).
Dalam postingan tersebut disebutkan pula jumlah data pengguna WhatsApp yang bocor, berdasarkan negara. Ternyata negara yang kebocoran data pengguna WhatsApp paling banyak jatuh pada Mesir yakni 44,8 juta nomor.
Berikutnya ada Italia dengan 35,6 juta nomor, Arab Saudi 28,8 juta nomor dan Prancis dengan 19,8 juta nomor. Sementara Indonesia, seperti Telset kutip dari Cybernews pada Senin (28/11/2022), data yang bocor mencapai 130 ribu nomor.
BACA JUGA:
- 5 Kasus Kebocoran Data yang Dilakukan Hacker Bjorka
- Lebih Aman, WhatsApp Web Bakal Punya Fitur Kunci Layar
Harga dari setiap data berbeda-beda. Misalnya untuk data nomor telepon pengguna WhatsApp Amerika Serikat sebesar USD 7000 atau Rp 110,1 juta. Untuk pengguna Inggris senilai USD 2.500 atau Rp 39,7 juta, dan Jerman seharga USD 2000 atau Rp 31,4 juta.
Penjual tidak merinci bagaimana mereka memperoleh data tersebut, dan hanya mengaku kalau mereka menggunakan strategi khusus untuk mengumpulkan data.
Selanjutnya, redaksi dari Cybernews mendapatkan sampel 1097 nomor pengguna Inggris dan 817 milik pengguna Amerika Serikat. Setelah mengecek data tersebut, hasilnya semua data tersebut merupakan nomor asli pengguna WhatsApp.
BACA JUGA:
- Cara Nonton Bola Online Live Streaming, Nonton Piala Dunia 2022
- 12 Situs Nonton Bola Gratis, Live Streaming Piala Dunia 2022
Baik Meta atau WhatsApp, belum memberikan konfirmasi atas kasus kebocoran data pengguna ini. Padahal dikhawatirkan kalau data tersebut bisa dipakai oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan serangan siber seperti smishing dan vishing.
Oleh karenanya, pengguna WhatsApp dimohon untuk waspada terhadap nomor yang tidak dikenal apabila tiba-tiba menelpon atau mengirimkan pesan. [NM/HBS]