Telset.id, Jakarta – Cuitan Twitter sekarang tidak boleh dianggap sepele. Seorang wanita Saudi telah divonis 34 tahun penjara karena karena me-retweet postingan aktivis perempuan melalui akun Twitter-nya.
Cuitan Twitter membuat Salma al-Shehab harus berhadapan dengan hukum Arab Saudi. Ia mencuit ulang postingan aktivis yang memperjuakan hak perempuan untuk mengemudi.
Salma al-Shehab adalah seorang kandidat PhD di University of Leeds di Inggris. Ia ditahan pada Januari 2021 lalu setelah kembali ke Arab Saudi untuk berlibur.
Shehab awalnya dijatuhi hukuman enam tahun karena memakai media sosial untuk “mengganggu ketertiban umum dan mengacaukan stabilitas negara”.
BACA JUGA:
Tudingan itu berdasarkan tweet yang dibagikan ulang dari postingan aktivis Saudi yang tinggal di pengasingan yang menyerukan pembebasan tahanan politik di kerajaan.
Insiden tersebut dilaporkan dalam bagian jajaran dewan editorial media The Washington Post, seperti dikutip Telset dari The Verge, Kamis (18/8/2022).
Shehab mencuit ulang mengenai postingan brutal kediktatoran Saudi di bawah putra mahkota dan kepala negara de facto, Mohammed bin Salman.
Mohammed bin Salman, yang dikenal sebagai MBS, dituding Badan Intelijen AS sebagai orang yang bertanggung jawab atas kematian Jamal Khashoggi. MBS disebutkan menyetujui pembunuhan Khashoggi pada 2018 lalu.
Jamal Khashoggi adalah seorang jurnalis Saudi dan kolumnis Washington Post yang sering mengkritik pihak istana. Dia dibunuh secara brutal oleh orang suruhan MBS di konsulat Saudi di Istanbul pada tahun 2018.
Jaksa dalam banding untuk kasus Shehab menuntut hukuman lebih berat di bawah undang-undang tentang kejahatan dunia maya dan anti-terorisme Saudi.
Tuntutan mengarah kepada peningkatan hukuman secara drastis selama 34 tahun bagi Shehab, yang dijatuhkan oleh pengadilan Arab Saudi pada 8 Agustus 2022.
Freedom Initiative, yang mengadvokasi hak-hak tahanan yang ditahan di Timur Tengah, menyatakan bahwa ini adalah hukuman terlama yang dijatuhkan kepada seorang aktivis hak-hak perempuan di Arab Saudi.
Hukuman kejam itu adalah pengingat lain dari ancaman yang sedang berlangsung yang dihadapi aktivis Saudi, terutama yang secara terbuka mengadvokasi perubahan di Negeri Petrodollar itu.
BACA JUGA:
- Arab Saudi Bantah Dalangi Peretasan Smartphone Bos Amazon
- Twitter Hapus Ribuan Akun Spam Terkait Pemerintah Saudi
Pada Juli lalu, Presiden Joe Biden mendapat kritik keras dari kelompok hak asasi manusia saat melakukan kunjungan ke Arab Saudi. Dalam kunjungannya itu, Biden mengklaim telah memberi tahu para pejabat Saudi bahwa dia menganggap MBS bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi. Namun banyak yang meragukan klaim tersebut.
Terkait kasus Shehab, The Guardian mencatat bahwa MBS secara tidak langsung mengendalikan saham terbesar di Twitter melalui dana investasi kekayaan negara Saudi, Dana Investasi Publik (PIF).
Twitter saat ini belum mengeluarkan pernyataan apa pun Terkait kasus Shehab ini [SN/HBS]