CEO Twitter Buka Suara Terkait Aturan Melihat Tweet

Telset.id, Jakarta – CEO Twitter Linda Yaccarino akhirnya buka suara terkait peraturan Twitter yang membatasi pengguna untuk melihat tweet. Peraturan yang menimbulkan kegaduhan di kalangan pengguna Twitter sampai saat ini.

Sejak pengumuman aturan tersebut pada 1 Juli 2023 kemarin, Linda belum memberikan penjelasan terkait peraturan pembatasan untuk melihat tweet di timeline. Pasalnya sebagai pimpinan Twitter, Linda harus berada di garda terdepan untuk menenangkan publik terutama warganet di aplikasi berlogo burung emprit itu.

Sampai akhirnya Linda buka suara, tetapi hanya memberikan pernyataan yang singkat dan normatif. Dikutip Telset dari Gadget 360 pada Rabu (05/07/2023), perempuan yang baru dilangkat jadi Bos Twitter itu hanya mengatakan kalau tujuan pembatasan untuk memperkuat aplikasi Twitter.

“Saat Anda memiliki misi seperti Twitter — Anda perlu melakukan langkah besar untuk terus memperkuat platform. Pekerjaan ini bermakna dan berkelanjutan. Inilah lebih banyak wawasan tentang pekerjaan kami untuk memastikan keaslian basis pengguna kami,” ungkap Linda melalui akun Twitter pribadinya.

BACA JUGA:

CEO Twitter Pembatasan Melihat Tweet

Sebelumnya Twitter telah mulai secara agresif membatasi jumlah tweet yang dapat dilihat pengguna per hari. Pemilik Twitter Elon Musk mengatakan perusahaan memberikan batasan untuk melihat tweet berdasarkan jenis akun pengguna.

Musk menyebut kalau akun Twitter lama yang belum terverifikasi atau langganan Blue hanya bisa melihat 600 tweet per hari. Sedangkan akun baru hanya 300 tweet setiap hari.

Perlakuan berbeda diterima oleh akun Twitter yang yang terverifikasi atau pelanggan Blue. Elon Musk  mengizinkan jenis tersebut membaca 6.000 postingan setiap hari.

BACA JUGA:

Miliarder teknologi itu menjanjikan kalau Twitter akan memberikan batasan menjadi 8.000 untuk akun terverifikasi dan 800 untuk mereka yang tidak memiliki Twitter Blue. Adapun untuk akun baru hanya boleh 400 tweet saja.

Musk mengklaim batasan ini berlaku sementara untuk mengatasi pengikisan data tingkat ekstrem dan manipulasi sistem. Dia kemudian mengklaim hampir setiap perusahaan teknologi AI menggunakan Twitter untuk melatih model mereka.

 

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI