Bos OpenAI Akui AI yang Canggih Bisa Jadi Ancaman

Telset.id, Jakarta – Bos OpenAI, Sam Altman telah mengakui bahwa teknologi AI atau kecerdasan buatan yang canggih bisa memberikan ancaman bagi pekerjaan banyak orang.

Seperti yang sudah diketahui, maraknya penerapan AI di berbagai bidang industri telah membuat kekhawatiran bagi banyak orang. Betapa tidak, mereka khawatir pekerjaannya digantikan oleh AI.

Sementara itu, CEO OpenAI Sam Altman mengungkaokan rencananya yang ambisius untuk mengembangkan teknologi AI agar semakin canggih. Dia bahkan mencari pendanaan triliunan dolar untuk meningkatkan teknologi chip AI.

BACA JUGA:

Selang beberapa bulan sejak pernyataannya ambisiusnya, Altman sekarang menyampaikan kekhawatirannya mengenai lapangan kerja dan perekonomian di tengah maraknya alat AI. Ini disampaikan dalam panel Brookings Institute tentang AI dan geopolitik.

Pernyataan ini muncul ketika Altman ditanya mengenai pendapatnya atas bagaimana misinformasi yang dihasilkan AI dapat mempengaruhi pemilu, sebagaimana dilansir Telset dari Gizmochina.

“Hal yang paling saya khawatirkan saat ini adalah mengenai kecepatan dan besarnya perubahan sosial ekonomi, dan apa dampaknya untuk masa yang akan datang,” kata Altman.

Pernyataannya berpusat pada bagaimana kecerdasan buatan dapat menyebabkan penggantian pekerjaan secara massal dan memengaruhi perekonomian. Ia juga bertanya-tanya apa yang bisa terjadi jika masyarakat sekarang tidak memikirkan situasi saat ini dengan serius. 

Menurutnya, teknologi dari GPT-4 masih belum menimbulkan risiko yang signifikan terhadap lapangan kerja dan membuat orang berpikir bahwa hal ini tidak menjadi masalah, walaupun pihaknya tetap mengkhawatirkan hal ini.

Di sisi lain, menurut studi IMF (International Monetary Fund) di awal tahun ini, kemampuan dari kecerdasan buatan yang canggih dapat berdampak hingga sekitar 60% di negara maju. Berbagai pekerjaan dikatakan bisa diotomatisasi, sehingga pekerjaan manusia bisa digantikan oleh mesin. Dan inilah yang dikhawatirkan Altman.

Selain itu, Altman juga mengatakan dalam wawancara bersama CNBC bahwa dia cukup takut terhadap kemampuan ChatGP karena chatbot ini mampu menghilangkan pekerjaan tertentu, walaupun alat ini juga bisa membantu pekerjaan tertentu.

BACA JUGA:

Sekarang beberapa CEO dari berbagai perusahaan juga telah mengonfirmasi bahwa mereka telah mengganti pekerjaan tertentu dengan AI. Alasan utamanya adalah karena ini untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. [FY/IF]

8 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI