Telset.id, Jakarta – Apple berencana untuk bekerja sama dengan penerbit berita guna latih AI generatif miliknya. Apple sendiri memang tidak masuk ke dalam daftar perusahaan yang memiliki produk AI generatif sendiri, akan tetapi berdasarkan laporan baru, perusahaan asal Cupertino berupaya untuk segera mengubahnya.
Apple kini diketahui sedang mengembangkan generatif AI sendiri, dan laporan terbaru menyebutkan bahwa perusahaan sedang berupaya menjalin kerja sama dengan sejumlah penerbit berita.
Dikutip Telsest dari Engadget pada Rabu, (27/12/2023), diketahui bahwa dalam beberapa minngu terakhir, Apple dilaporkan mulai bernegosiasi untuk kerja sama dengan penerbit besar dan organisasi berita untuk meminta izin menggunakan konten mereka. Ini ditujukan untuk melatih sistem AI generatif yang sedang dikembangkannya.
BACA JUGA:
- CEO Apple Selama 12 Tahun, Tim Cook Belum Mau Pensiun
- Aplikasi Windows Resmi Hadir di Apple iPhone, iPad dan Mac
Namun, Apple tidak berharap mendapatkan konten mereka dengan gratis. Sebagainya gantinya, Apple menawarkan kontrak multi tahun senilai $50 juta atau sekitar Rp773 miliar untuk akses ke arsip berita mereka.
Ternyata beberapa penerbit yang didekati merasa khawatir akan dampak dari membiarkan Apple menggunakan artikel berita mereka selama bertahun-tahun. Mereka berpendapat bahwa kesepakatan lisensi yang luas untuk arsip mereka dapat menimbulkan masalah hukum di kemudian hari.
Para penerbit juga turut prihatin dengan potensi persaingan yang mungkin timbul dari upaya Apple. Meski begitu, pembuat iPhone juga dilaporkan membangun niat baiknya hanya dengan meminta izin dan menunjukan kesediaan untuk membayar.
Para petinggi perusahaan telah berdiskusi mengenai di mana mendapatkan data untuk pengembangan AI generatif selama bertahun-tahun. Karena komitmennya terhadap privasi yang membuat mereka ragu-ragu dalam menggunakan informasi yang dikumpulkan dari internet.
Perusahaan lain yang memiliki AI generatif telah dituduh mencuri konten dan menggunakannya untuk melatih produk mereka tanpa persetujuan tertulis dari penciptanya dan pemegang hak cipta.
OpenAI misalnya, menghadapi beberapa tuntutan hukum yang menuduhnya menggunakan intelektual orang lain. Salah satu tuntutan hukum tersebut diajukan oleh novelis seperti George RR Martin dan Jhon Grisham.
BACA JUGA:
- Google Bayar Apple 36 Persen dari Seluruh Pendapatan Iklan
- Apple Luncurkan iOS 17.2, Ada Aplikasi Baru Bernama Journal
Sementara tuntutan hukum lainnya diajukan oleh penulis nonfiksi yang mengatakan OpenAI dan Microsoft telah membangun bisnis bernilai puluhan miliar dolar dengan mengambil gabungan karya kemanusiaan tanpa izin. [AR/IF]