JAKARTA – Sejak akhir tahun 2014 lalu, pemerintah dan para operator seluler di Indonesia terus menggeber layanan 4G LTE. Kebanggan telah mampu menggelar teknologi seluler generasi keempat itu ternyata tidak ada artinya, karena Indonesia masih menjadi negara dengan tingkat kecepatan internet “terlelet” kedua di Asia.
Prihatin, mungkin itu yang sekarang bisa kita ucapkan melihat kondisi internet Indonesia. Bagaimana tidak, Indonesia yang digadang-gadang merupakan salah satu negara yang memiliki pengguna Internet terbesar di dunia ini berada di bawah Myanmar dan Laos untuk urusan kecepatan Internet.
Hal ini terungkap dari hasil survey Ookla, sebuah perusahaan ujicoba broadband dan aplikasi diagnosa jaringan web berskala global. Dalam melakukan survey, Ookla membandingkan tingkat kecepatan unduh (download), unggah (upload), dan kualitas jaringan dari koneksi broadband di masing-masing negara. Hasilnya?
Seperti yang telah diungkapkan di atas, Indonesia menjadi negara terendah ke-2 di Asia dengan kecepatan Internet rata-rata 4,3 Mbps, satu tingkat di atas Filipina yang berada di posisi terbawah dengan kecepatan 3,5 Mbps.
Kenyataan semakin memilukan jika melihat “negara kecil” seperti Myanmar dan Laos berada di atas Indonesia untuk urusan kecepatan Internet. Ookla mencatat, Myanmar memiliki kecepatan rata-rata Internet mencapai 5 Mbps, sementara Laos bisa mencapai kecepatan 4,5 Mbps.
Lantas, negara mana yang memiliki kecepatan Internet tercepat? Masih seperti sebelumnya, Hongkong menjadi negara tercepat dengan mampu menembus kecepatan hingga 78,3 Mbps, disusul Singapura dengan 66,6 Mbps dan Korea Selatan dengan kecepatan 53,77 Mbps.
Hebatnya, ketiga negara tersebut memiliki kecepatan yang lebih kencang dibanding Amerika Serikat dan Inggris. Ookla mencatat, Amerika Serikat ‘hanya’ mampu memcapai kecepatan rata-rata 26,85 Mbps, sedangkan Inggris ‘cuma’ mencapai 23,9 Mbps.
Well, hasil survey Ookla ini mungkin bisa dijadikan cambuk bagi para operator seluler dan pihak Kemenkominfo selaku regulator di Indonesia untuk bisa meningkatkan kualitas jaringan Internet di Indonesia.
Keluhan Internet lelet atau lemot sudah sangat sering kita dengar diucapkan para pengguna layanan Internet di Indonesia. Bahkan banyak diantara para pengguna Internet yang menyatakan rela membayar mahal, asalkan bisa menikmati kecepatan Internet “sesuai janji iklan” para operator.
Namun nyatanya, membayar paket Internet bulanan termahal sekalipun, kecepatan Internet yang mereka dapatkan masih mengecewakan. Kecepatan Internet di Indonesia masih seperti ungkapan Jawa, “Alon-alon asal kelakon”. [HBS]