Intel Dorong Wanita Jadi Developer Game

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Intel OfficeJAKARTA – Saat ini developer game masih didominasi kaum pria. Sementara jumlah wanita yang mau atau tertarik terjun ke industri pengembangan game dianggap masih sangat sedikit.

Padahal dikatakan bahwa jumlah wanita yang bekerja di industri pengembangan game akan bertumbuh dua kali lipat hingga 2025 jika International Game Developers Association memiliki niatan kuat ke arah sana.

Lucunya, bukan pelaku industri game, seperti Microsoft, Sony, Nintendo, dan bahkan bukan pula IGDA, yang tergerak membantu untuk mewujudkan target tersebut, melainkan perusahaan perangkat lunak, Intel.

Niatan ini dipertegas dengan pernyataan CEO Intel Brian Krzanich di ajang CES 2015 lalu, yang mengumumkan inisiatif pendanaan USD 300 juta untuk mendukung program ini. Pendanaan tersebut akan mendukung lebih banyak representatif positif untuk mendukung keberagaman di industri teknologi.

Keberagaman di sini lebih untuk mendukung wanita dan kaum minoritas. Tahun lalu, Intel juga menarik dukungan iklan dari situs game Gamasutra untuk lebih mendukung keberagaman. Aksi Intel memicu protes para gamer yang disebut GamerGate.

Namun protes itu tak menyurutkan niat Intel untuk menjalankan programnya. Bahkan, Kate Edwards, Presiden International Game Developers Association, mengatakan

“Intel dan asosiasi kini punya misi sama yakni memperbanyak jumlah wanita yang bekerja di industri game dalam 10 tahun mendatang,” kata Kate Edwards, Presiden International Game Developers Association, yang dikutip telsetNews dari Polygon, Sabtu (24/1/2015).

Edwards menolak memberi tahu jumlah pekerja wanita di industri game, tapi dari survey developer pada tahun lalu menunjukkan angka 21%. Di akhir tahun ini, Edwards percaya akan ada dampak dari kucuran dana Intel tersebut ke industri game. [AI/HBS]

 

SourcePolygon
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI