Bos BlackBerry Curhat Developer Diskriminatif

BlackBerry App World
BlackBerry App World

JAKARTA – Sudah banyak yang tahu bahwa toko aplikasi BlackBerry memiliki koleksi yang jauh lebih sedikit dibanding Android dan iOS. Keengganan para developer mengembangkan aplikasi di BlackBerry menjadi penyebabnya. Masalah inilah yang dikeluhkan bos BlackBerry.

Bagi Anda pengguna setia BlackBerry, pasti akan sedikit gondok dengan pengguna Android dan iOS yang bisa menikmati banyak pilihan aplikasi populer yang menarik. Tak bisa dipungkiri, hingga saat ini jumlah koleksi aplikasi di BlackBerry memang masih sangat jauh dibanding yang ada di platform Android dan iOS.

Hal tersebut disebabkan karena para developer lebih suka untuk mengembangkan aplikasi buatan mereka di iOS dan Android. Para developer memang tak bisa disalahkan jika lebih memprioritaskan kedua platform tersebut, karena terkait dengan ‘isi kantong’ mereka.

Sudah menjadi rahasia umum, bahwa para developer saat ini lebih senang mengembangkan aplikasi untuk iOS karena faktor monetisasi yang lebih menggiurkan, sehingga lebih menguntungkan dari sisi pendapatan. Sementara di Android, developer mempertimbangkan faktor jumlah pengguna yang lebih banyak.

Nah, sayangnya BlackBerry tidak memiliki kedua ‘Faktor X’ tersebut, maka jangan heran apabila para developer enggan mengembangkan aplikasi buatannya di platform BlackBerry. Masalah inilah yang menjadi sumber curhat CEO BlackBerry John Chen. Menurut dia, para developer sudah bersikap diskriminatif terhadap BlackBerry.

Saat ini, badan legislatif Amerika Serikat (AS) sedang membahas soal masalah netralitas Internet. Kesempatan itupun digunakan Chen untuk menyampaikan unek-uneknya. Dia mengirimkan surat terbuka yang berisi soal pendapatnya mengenai sikap diskriminatif para developer yang enggan merilis aplikasi untuk BlackBerry.

Dengan surat terbukanya itu, Chen berharap agar para legislator bisa lebih memperluas definisi dari netralitas Internet, dimana ia mengusulkan agar memasukan juga apa yang dia sebut sebagai netralitas aplikasi ke dalam rancangan undang-undang yang sedang digodok oleh para legislator.

Menurut Chen, masalah ini penting menjadi masukan bagi para legislator membuat aturan yang dapat memberikan jaminan hukum yang bisa digunakan untuk menekan para developer agar tak hanya cuma mengembangkan aplikasi untuk iOS dan Android saja, tapi juga BlackBerry atau mobile OS lain.

Chen berdalih bahwa semua pelanggan jaringan broadband wireless berhak untuk mengakses aplikasi apapun yang mereka inginkan, dan para penyedia layanan konten ataupun aplikasi harusnya tidak diperbolehkan untuk melakukan diskriminasi dengan menggunakan acuan mobile OS yang digunakan.

Chen kemudian mencontohkan bagaimana BlackBerry “rela” memberikan aplikasi BBM bisa hadir di multi platform, agara para pengguna smartphone dengan merek apapun dan platform manapun. Sementara layanan iMessage atau Netflix masih terbatas untuk pengguna iOS saja.

Chen berpendapat bahwa jika para developer hanya memprioritaskan iOS dan Android, maka akan terjadi ekosistem 2 tingkat. Artinya, hanya pengguna iOS dan Android yang bisa mendapatkan kesempatan menikmati akses aplikasi yang lebih banyak. Sementara pengguna BlackBerry atau platform lain di bawahnya akan memiliki akses lebih sedikit.

Dengan alasan itulah, Chen menegaskan bahwa praktek diskriminasi yang terjadi selama ini bertentangan dengan azas netralitas internet yang dijalankan oleh banyak perusahaan operator seluler.

Namun usulan Chen agar para legislator mau memperluas definisi netralitas Internet dengan netralitas aplikasi dinilai terlalu jauh dari bahasan awal. Karena azas netralitas Internet yang kini tengah digodok parlemen AS lebih kepada masalah kebebasan berpendapat.

Tapi usaha Chen ini patut dimaklumi sebagai upayanya untuk membuat toko aplikasi di BlackBerry bisa memiliki koleksi aplikasi yang lebih beragam. Semoga berhasil ya.. [HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI