Telset.id, Jakarta – Persaingan diantara pemain social media semakin ketat, sehingga “saling sikut” diantara mereka tak terhindarkan. Berbagai cara pun ditempuh untuk bisa membendung laju sang rival, salah satunya dengan cara memblokirnya.
Cara itulah yang dipilih Instagram untuk menjegal para pesaingnya, Telegram dan Snapchat. Aplikasi media sosial berbagi foto itu telah memblokir kolom “add me” atau “follow me” yang ada tautan ke aplikasi Telegram atau Snapchat.
Seorang juru bicara Instagram telah mengkonfirmasi tentang adanya pemblokiran pada kedua aplikasi tersebut.
“Kami telah menghapus kemampuan untuk menyertakan link ‘add me’ di halaman profil Instagram,” ujar juru bicara Instagram, seperti dilansir Techcrunch.
Anehnya, Instagram membolehkan tautan lainnya, termasuk link menuju video-video YouTube, blog, halaman iTunes, Twitter, LinkedIn, dan sudah pasti Facebook yang merupakan pemilik Instagram.
Keputusan ini langsung membuat pihak Telegram sewot. Melalui akun Twitter, pendiri Telegram Pavel Durov meluapkan kekesalannya dengan mengatakan Facebook sebagai pemilik Instagram sengaja memblokir mereka (Telegram).
Menurutnya, pemblokiran itu sebagai tindakan yang munafik. Durov mempertanyakan kenapa tautan ke LinkedIn, Twitter, Facebook, VK dan Periscope masih bisa berjalan dengan normal. Jadi, menurutnya, ada perlakuan diskriminasi selektif yang dilakukan Facebook
Durov mencatat bahwa perlakuan diskriminatif pemilik Facebook terhadap Telegram ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Ia kemudian mengingatkan bagaimana WhatsApp juga memblokir link ke Telegram tanpa ada klarifikasi dari Facebook atau Instagram.
Melihat sikap Facebook yang mulai “parno” pada Telegram memang bisa dimaklumi. Bagaimana tidak, aplikasi ini telah tumbuh pesat dalam beberapa tahun terakhir dengan mencatat jumlah pengguna lebih dari 100 juta.
Perkembangan pesat Telegram tak lepas dari semakin banyaknya fitur menarik yang ditawarkan dalam aplikasi ini, seperti misalnya fitur untuk edit foto di dalam aplikasi. Jumlah sharing foto di Telegram per hari mencapai 35 juta, atau separuh dari Instagram dengan 70 juta foto per hari.
Melihat itu semua, maka tidak terlalu mengherankan jika Mark Zuckerberg bersikap defensif untuk menjaga layanannya tetap menjadi yang terbesar.[HBS]