Telset.id, Jakarta – NIO Inc, pembuat mobil listrik asal China, berencana melakukan penawaran umum perdana saham alias IPO di bursa saham Amerika Serikat (AS). Perusahaan yang didukung oleh Tencent Holdings Ltd tersebut ingin meraup dana USD 1,3 miliar. Siapakah NIO?
NIO, yang sebelumnya dikenal sebagai NextEV, adalah perusahaan startup yang tumbuh di China setelah pemerintah setempat memperkenalkan insentif mobil listrik.
NIO bergerak di bidang otomotif, memproduksi mobil listrik yang diklaim memiliki kualitas setara Tesla, milik Elon Musk.
Menurut Reuters, dikutip pada Kamis (30/8/2018), saat IPO nanti NIO menawarkan 160 juta saham seharga USD 6,25 hingga USD 8,25 per lembar. Dengan harga saham sebesar itu, NIO bakal mengantongi kapitalisasi pasar sekitar USD 6,4 miliar hingga USD 8,5 miliar.
Baca juga: Keren! Mobil Listrik BMW Bisa Isi Daya Tanpa Kabel
NIO mengumpulkan uang untuk mendanai pengembangan produk secara agresif serta ekspansi di tengah pergeseran seismik industri otomotif menuju kendaraan alternatif dan otonom.
Apalagi, pemerintah China juga mendorong peningkatan penggunaan mobil bertenaga baterai untuk mengurangi polusi.
Baca juga: Keren! Begini Tampang Mobil Listrik Porsche Taycan
Manajemen NIO akan menggunakan hasil dari penawaran saham untuk penelitian dan pengembangan, penjualan, dan pemasaran. NIO juga bakal memanfaatkannya untuk membangun fasilitas manufaktur dan rantai pasokan.
Rencananya, saham NIO mulai diperdagangkan pada 11 September 2018, menyusul serangkaian tur sejak Rabu (29/8/2018) di Hong Kong. Rangkaian tur akan dilanjutkan bulan depan di London dan AS.
Langkah NIO melantai di bursa saham AS dilakukan saat Tesla sedang merencanakan pembangunan pabrik berkapasitas superluas di Shanghai. Perusahaan AS yang memiliki kapitalisasi pasar sebesar USD 53 miliar itu menjadi produsen mobil asing yang mencoba masuk ke pasar kendaraan listrik terbesar di dunia.
Baca juga: Startup Mobil Listrik China Ini akan Saingi Tesla
NIO mulai menjual kendaraan pertama di kelas SUV. Namanya ES8. Kendaraan tersebut dijual seharga 448 ribu yen China atau sekitar USD 66.000. Sejumlah pihak menilai, NIO merupakan ancaman serius bagi Tesla. [SN/HBS]
Sumber: Reuters