Telset.id, Jakarta – Commonwealth Bank of Australia (CBA) merilis obligasi blockchain yang diklaim pertama di dunia dan telah mendapat penghargaan Bank Dunia.
Bank asal negeri Kanguru ini menyatakan bahwa mereka satu-satunya yang meluncurkan obligasi pertama secara global yang akan dibuat, dialokasikan, ditransfer, dan dikelola menggunakan teknologi blockchain.
baca juga: Adopsi Teknologi Blockchain Butuh Syarat Khusus
Obligasi Kangaroo $ AUD, Blockchain menawarkan instrumen utang baru (obligasi-i), yang menggunakan blockchain Ethereum pribadi, dikembangkan bersama dengan Northern Trust, QBE dan Treasury Corporation of Victoria.
Setelah diluncurkan, obligasi ini akan diterbitkan dan didistribusikan pada platform blockchain yang dioperasikan oleh Bank Dunia dan CBA di Washington dan Sydney.
Eksekutif General Manajer Lembaga Perbankan dan Pasar Internasional CBA James Wall mengatakan bahwa pihaknya mengambil pendekatan kolaboratif untuk berinovasi dan memiliki rekam jejak bermitra dengan lembaga keuangan terkemuka lainnya, badan pemerintah, dan perusahaan untuk berinovasi melalui blockchain.
“Kami percaya bahwa transaksi ini akan menjadi terobosan sebagai demonstrasi bagaimana teknologi blockchain dapat bertindak sebagai sebuah platform fasilitator untuk peserta yang berbeda,” kata James Wall, seperti dilansir zdnet.com, Jumat (10/8/2018).
Rupanya inisiatif ini juga memiliki dampak positif lainnya, dengan Wall mengungkapkan rencana Bank Dunia menggunakan teknologi seperti blockchain untuk menanggulangi kemiskinan.
Sebagai bagian dari mandatnya untuk mengurangi kemiskinan dan mendorong pembangunan yang berkesinambungan, setiap tahun Bank Dunia mengeluarkan obligasi senilai US$ 50 – $ 60 miliar atau setara Rp 723 – 867 triliun.
CBA menjelaskan pemodal global meningkatkan fokusnya untuk membantu negara-negara transisi ke ekonomi berkelanjutan yang dipimpin teknologi, sambil mengeksplorasi manfaat teknologi “mengganggu” seperti blockchain.
Baca juga: Sempat Menolak, Facebook Malah Mainan Blockchain
“Kami senang dapat bermitra dengan Bank Dunia dan sepenuhnya mendukung visinya untuk membuat penggunaan teknologi inovatif seperti blockchain untuk meningkatkan efisiensi solusi pembiayaan guna mencapai tujuan mereka dengan lebih baik untuk mengakhiri kemiskinan ekstrim,” kata Wall.
Sedangkan Bendahara Bank Dunia Arunma Oteh mengatakan tujuan mereka dalam kerjasama ini adalah terus memanfaatkan inovasi untuk kepentingan pasar dan misi mengakhiri kemiskinan dan meningkatkan kemakmuran bersama.
Desember lalu Kepala blockchain CBA Sophie Gilder mengungkapkan bahwa mereka mengharapkan menjadi bank pertama yang melaksanakan penerbitan obligasi pada blockchain. Pada saat itu, dia mengatakan penerbitan obligasi pertama di dunia akan bermitra dengan Lembaga keuangan sangat besar.
Baca juga: Sempat Menolak, Facebook Malah Mainan Blockchain
Platform obligasi blockchain dirancang dan dikembangkan oleh Blockchain Center of Excellence di laboratorium CBA. Tinjauan independen dari arsitektur platform blockchain, keamanan, dan ketahanan CBA dilakukan oleh Microsoft.
Sementara firma hukum King & Wood Mallonsons bertindak sebagai penasihat kesepakatan tentang masalah obligasi dan penasihat mengenai arsitektur hukum untuk pelaksanaannya.
Sementara ini obligasi tersebut menggunakan Ethereum dan nantinya akan terbuka untuk opsi lain. [WS/HBS]
Sumber: ZDNet