7 Fakta Menarik Robot InSight yang Dikirim ke Mars

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Semua orang yang bekerja di tim badan antariksa Amerika Serikat, NASA, bersorak gembira ketika robot InSight Lander berhasil mendarat di Planet Mars pada hari Selasa (27/11/2018). Kegembiraan itu wajar, karena sang robot akan menjalankan misi penting di Planet Merah tersebut.

Setelah melakukan perjalanan dari Bumi selama enam bulan, InSight akan melakukan misi stasioner untuk meneliti gempa Mars dan menguak rahasia dari inti di planet tersebut.

Ini bukanlah pendaratan yang pertama di Mars bagi NASA, tapi InSight adalah yang pertama diterjunkan untuk menggali sedalam itu.

Untuk menjalankan misinya tersebut, robot canggih ini dibekali berbagai peralatan supercanggih. Tentu Anda akan sangat penasaran bagaimana Insight akan bekerja, dan apa saja yang akan dilakukannya di Mars, bukan

Nah, biar gak penasaran, berikut ini adalah 7 fakta menarik tentang InSight yang dilansir Telset.id dari Space.com:

1. Misi Pertama yang Meneliti Inti Mars

Pengetahuan kita tentang Mars umumnya hanya sampai kulitnya saja. Di permukaan, rover Curiosity dan Opportunity milik NASA mengambil gambar sekeliling. Kadang-kadang, Curiosity mengumpulkan sampel untuk dianalisis lebih lanjut.

Curiosity juga dapat mengebor lubang, tapi hanya sampai di lapisan tanah atas Mars. Sementara itu, Mars juga berada di bawah pengawasan pesawat antariksa yang mengorbit di atas, mengambil gambar-gambar beresolusi tinggi atau mengobservasi atmosfernya.

Namun, tujuan InSight bukanlah berkeliaran di atas Mars, tapi untuk tetap diam. Dengan begitu, robot tersebut dapat dengan hati-hati mengukur karakteristik interior Mars.

Karakteristik-karakteristik itu termasuk aktivitas seismik (seperti gempa Mars dan hantaman meteorit), suhu (dari eksperimen aliran panas), dan ukuran serta bentuk inti planet (dengan menganalisis olengan Mars ketika mengorbit Matahari).

Tugas InSight sudah dijelaskan dari nama panjangnya, yaitu Interior Exploration using Seismic Investigations, Geodesy, and Heat Transport (Eksplorasi Interior menggunakan Investigasi Seismik, Geodesi, dan Perpindahan Panas).

2. Mengajarkan tentang Planet-planet Lain

Teleskop antariksa Kepler menunjukkan kita planet-planet terestrial (yang berukuran seperti Bumi atau sedikit lebih besar) umum ditemukan di alam semesta. Sulit untuk mempelajari planet-planet tersebut dari jauh, sehingga meneliti Mars dapat membantu kita membuat prediksi tentang komposisi dan atmosfernya.

Bahkan di tata surya kita sendiri, mengobservasi planet-planet terestrial membantu kita memahami alasan mengapa planet-planet tersebut berbeda. Contohnya, mengapa Bumi memiliki banyak air sementara air di Mars menghilang?

“Ketika [kita membicarakan] planet berbatu, kita hanya mempelajari satu dengan sangat terperinci: Bumi. Dengan membandingkan bagian dalam Bumi dengan Mars, tim InSight berharap untuk memiliki pengetahuan lebih tentang tata surya kita,” ujar NASA.

“Apa yang akan mereka pelajari dapat membantu dalam pencarian exoplanet yang menyerupai Bumi, mempersempit planet-planet seperti apa yang mungkin dapat menunjang kehidupan. Jadi, walaupun InSight adalah misi di Mars, ia juga lebih dari sekadar misi Mars,” sambungnya.

3. InSight Bisa Jadi Menemukan Gempa Mars

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu tujuan InSight adalah mendeteksi gempa Mars atau aktivitas seismik. Misi-misi sebelumnya telah mencoba melakukannya, tapi gagal.

NASA pernah mengirimkan dua pesawat antariksa Viking 1 dan Viking 2 ke permukaan Planet Merah di tahun 1976. Keduanya sama-sama membawa seismometer, tapi diletakkan di atas pesawat. Karena instrumen tersebut bergoyang terkena angin, data yang didapat tidak begitu kredibel.

Gempa-gempa di Bumi umumnya terjadi akibat aktivitas lempeng tektonik. Namun di Mars, para ilmuwan berharap gempa datang dari aktivitas vulkanik, retakan di kerak, atau hantaman meteorit.

“Tiap gempa Mars akan seperti cahaya bola lampu yang menerangi stuktur dalam planet. Dengan mempelajari cara gelombang seismik melewati lapisan-lapisan planet (kerak, mantel, dan inti), ilmuwan dapat menyimpulkan kedalaman lapisan-lapisan tersebut dan [material] apa yang menyusunnya. Dengan begitu, seismologi seperti mengambil [gambar] X-ray dari bagian dalam Mars,” jelas NASA.

4. Antena NASA akan Melacak InSight dari Bumi

InSight akan mengirimkan lokasinya lewat pembaruan berkala kepada Deep Space Network (DSN) milik NASA. DSN dilengkapi antena-antena yang berkomunikasi dengan berbagai pesawat antariksa di tata surya.

Menggunakan eksperimen sains radio, lokasi InSight dapat dilacak hingga presisi beberapa sentimeter. Robot InSight mungkin akan tetap diam selama misinya berlangsung, tapi planetnya tidak. Mars akan oleng selama berputar mengelilingi Matahari.

“RISE (Radio Science Experiement) akan memberi tahu kami tepatnya seberapa oleng Mars, menggunakan teknologi yang sama dengan yang digunakan smartphone untuk memberitahu posisi Anda,” jelas pihak NASA.

“Ilmuwan dapat menggunakan informasi yang dikumpulkan selama misi InSight untuk memahami seberapa oleng Mars dari orbitnya. Ini adalah kunci untuk menentukan ukuran inti Mars, dan apakah [intinya] cair atau padat,” lanjut NASA

5. InSight akan Menunjukkan Kemiripan Bumi dan Mars

Walaupun investigasi ilmiah menduga bahwa Bumi, Bulan, dan Mars dibentuk oleh material yang sejenis, hanya studi terperinci yang akan menunjukkan jika hipotesis tersebut betul atau tidak.

Percobaan panas oleh InSight akan mengebor sedalam 5 meter untuk mencapai area yang tidak terpengaruh oleh perubahan musim. Tiap kedalaman 50 sentimeter, alat tersebut akan mengirimkan gelombang panas. Sensor kemudian memeriksa bagaimana perubahan gelombang panas tersebut.

“Jika material kerak adalah konduktor panas yang baik, seperti metal, gelombang akan hilang dengan cepat. Jika [materialnya] konduktor yang tidak bagus, seperti kaca, gelombang akan hilang perlahan. Ini memberitahu ilmuwan seberapa cepat suhu meningkat dengan kedalaman dan bagaimana panas mengalir di Mars,” jelas NASA.

6. Menguak Rahasia Gunung Berapi Mars

Mars merupakan rumah bagi gunung-gunung berapi raksasa, terutama Olympus Mons yang memiliki ketinggian 25 kilometer, tiga kali lipat Gunung Everest di Bumi.

Gunung berapi tersebut merupakan bagian dari kompleks yang lebih besar di planet, bernama Tharsis. Menurut NASA, panas yang muncul dari bagian dalam Mars memengaruhi pembentukannya.

“InSight dilengkapi alat panas yang dapat menempa secara otomatis (self-hammering) untuk menggali hingga 5 meter ke tanah Mars untuk mengukur gelombang panas dari dalam planet untuk pertama kalinya,” ujar NASA.

“Mengombinasikan tingkat aliran panas dengan data InSight lain dapat mengungkapkan bagaimana energi di dalam planet menyebabkan perubahan di permukaan,” kata NASA lagi.

7. Menggunakan Mars sebagai Mesin Waktu

Bumi dan Venus, dua planet terestrial, memiliki tektonik aktif yang dapat menghancurkan bentuk awal planet. Namun, hal tersebut tidak berlaku di Mars. Menurut NASA, kebanyakan permukaannya tampak sama antara sekarang dengan 3 miliar tahun lalu.

“Karena Mars hanyalah sepertiga ukuran Bumi dan Venus, ia mengandung lebih sedikit energi untuk mendorong proses yang mengubah struktur planet. Hal itu membuat (Mars sebagai) planet fosil, dengan rahasia-rahasia tentang awal sejarah tata surya kita terkunci di dalamnya,” jelas NASA. (AU/HBS)

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI