Telset.id, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan bahwa pemerintahannya tidak akan menyetujui akuisisi TikTok ke Oracle Corp dan Walmart Inc jika China tetap pegang kendali.
“Jika Oracle dan Walmart tidak memiliki kendali penuh, kami tidak akan menyetujui kesepakatan itu. Kami akan mengawasinya secara sangat cermat,” katanya, seperti dikutip Telset.id dari Reuters, Senin (21/9/2020).
{Baca juga: 20 September, Trump Blokir TikTok dan WeChat di AS}
Trump sebelumnya mendengar bahwa Oracle sangat dekat dengan kesepakatan untuk mengakuisi operasional TikTok dari ByteDance. Namun, ternyata, kemitraan tersebut tidak termasuk kode sumber TikTok.
Dengan kata lain, Oracle tidak akan mendapatkan teknologi utama TikTok dari Byte Dance. Sialnya, Oracle hanya akan mendapatkan karyawan tambahan berkat pembelian TikTok, tidak dengan teknologi utamanya.
TikTok kemudian mengeluhkan kebijakan pemblokiran aplikasi oleh Trump dkk yang berlaku Minggu (20/9/2020). TikTok dan perusahaan induk ByteDance mengklaim telah menjadi sasaran karena alasan politik.
Menurut laporan New York Post, TikTok dan ByteDance mengajukan keluhan ke pengadilan federal Washington. Keluhan mereka menyertakan sejumlah alasan.
Sekadar informasi, Departemen Perdagangan AS telah mengeluarkan perintah tegas untuk memblokir unduhan lebih lanjut aplikasi TikTok dari toko aplikasi Play Store dan App Store milik Google dan Apple.
{Baca juga: Oracle akan Akuisisi TikTok, Begini Jawaban Trump}
Perintah tersebut juga akan berlaku untuk layanan perpesanan buatan perusahaan China, yakni WeChat. Akan tetapi, perintah tidak akan memengaruhi orang-orang yang sudah kadung mengunduh aplikasi.
Sebelumnya, TikTok mengeluhkan kebijakan pemblokiran aplikasi oleh Presiden Donald Trump dkk. TikTok dan perusahaan induk ByteDance merasa telah menjadi sasaran karena alasan politik.
Menurut laporan New York Post, Minggu (20/9/2020), TikTok dan ByteDance mengajukan keluhan ke pengadilan federal Washington. Mereka mengajukan sejumlah alasan.
Departemen Perdagangan Amerika Serikat telah mengeluarkan perintah tegas untuk memblokir unduhan lebih lanjut aplikasi TikTok dari toko aplikasi Play Store dan App Store milik Google dan Apple.
Perintah tersebut juga akan berlaku untuk layanan perpesanan buatan perusahaan China, yakni WeChat. Namun, perintah tidak akan memengaruhi orang-orang yang sudah kadung mengunduh aplikasi.
{Baca juga: TikTok Keluhkan Pemblokiran Aplikasi oleh Trump dkk}
Bagi yang telanjur mengunduh TikTok dan WeChat, perintah Trump mencegah pengguna untuk menerima pembaruan di perangkat, baik yang berbasis Android milik Google maupun iOS milik Apple.
TikTok memiliki sekitar 100 juta pengguna aktif di Amerika Serikat. Popularitas TikTok di Negeri Paman Sam membuat para pejabat setempat khawatir data pengguna jatuh ke tangan pemerintah China. [SN/HBS]