Telset.id, JAKARTA – Pemerintah Inggris merogoh kocek hingga 25 juta euro atau setara Rp 424 miliar untuk menguji teknologi 5G di negeri monarki terbesar dunia itu.
Dana itu akan diberikan kepada pemenang kompetisi teknologi tersebut, yang akan dibagi enam cara, dengan jumlah antara £ 2 juta dan £ 5 juta.
Melansir informasi dari halaman cnet.com, Sabtu (10/3), wilayah ujicoba manfaat 5G ini tersebar, mulai untuk masyarakat pedesaan, pariwisata, perawatan kesehatan, pertanian, manufaktur dan mobil penggerak otonom.
Pengenalan 5G merupakan acara yang sangat dinantikan, baik di Inggris maupun maupun di seantero dunia. Teknologi ini akan meningkatan kecepatan jaringan seluler dan lebih dapat diandalkan.
Tidak hanya meningkatkan broadband dan konektivitas bagi konsumen, teknologi baru seperti mobil otonom, berbagai perangkat internet, VR nirkabel dan pengiriman drone bisa menjadi kenyataan.
Telepon 5G pertama diperkirakan akan masuk di pasaran tahun depan, walaupun jaringan 5G diperkirakan baru diluncurkan di Inggris sampai setidaknya 2020. Aplikasi teknologi telekomunikasi teranyar ini melibatkan kolaborasi dari seluruh industri seluler, pemerintah, regulator, penyedia layanan dan perusahaan infrastruktur.
Di Inggris, pemerintah dan regulator Ofcom menyatakan berkomitmen untuk menjadikan negara ini sebagai pemimpin dunia dalam 5G. Namun kenyataannya masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum teknologi ini siap untuk diluncurkan.
Sementara itu, Ofcom sudah menyiapkan spektrum untuk pengujian, sehingga universitas dan perusahaan di Inggris dapat mengeksplorasi aplikasi potensial untuk 5G.
Dari enam proyek yang didanai pemerintah itu, dua diantaranya difokuskan pada dampak 5G di masyarakat pedesaan. Ini termasuk menggunakan pesawat tak berawak dan kendaraan pertanian otonom lainnya di bidang pertanian dan mengirimkan radio BBC melalui jaringan 5G.
[Baca juga : China Ungguli AS dan Eropa dalam ‘Pertempuran’ 5G]
Satu proyek pariwisata di Bristol dan Bath akan mengeksplorasi menggunakan AR dan VR di tempat-tempat utama. Di Liverpool, testbed 5G akan memungkinkan penggunaan teknologi baru untuk pemantauan dan dukungan pasien, pengelolaan kesepian pada manula, bantuan kepada orang-orang yang tinggal sendirian di rumah dan fasilitas komunikasi antara rumah sakit dan masyarakat.
“Ekonomi digital bergantung pada konektivitas sehingga Inggris tidak dapat duduk dan menunggu. Kami perlu melakukan uji coba sekarang, memahami apa yang bisa dilakukan 5G tepat di Inggris,” kata CEO Cisco Inggris Scot Gardner, yang menjalankan salah satu proyek pedesaan tersebut. [WS/HBS]