Telset.id, Jakarta – Seperti diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informasi akan melakukan Lelang frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz, namun sampai saat ini lelang belum juga dilaksanakan. Indosat sebagai salah satu operator berharap bisa “memilih” salah satu frekuensi tersebut.
Sebelumnya, Peraturan Menteri (Permen) Komunikasi dan Informasi tentang lelang frekuensi menjelaskan jika lelang harus ditunda hingga Juni 2017. Hal tersebut merupakan penundaan kesekian kali setelah sempat molor pada akhir Mei dari rencana awalnya Maret 2017.
Namun akhir Juni ini, pemerintah akan memulai proses lelang frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz. Para operator pun mulai bersiap untuk mengikuti lelang yang digelar Kominfo. Indosat merupakan salah satu operator yang tertarik untuk ikut lelang tersebut.
Saat dijumpai Telset.id dalam acara buka puasa bersama, CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli mengatakan, bahwa jika boleh memilih perusahaannya lebih memilih frekuensi 2,1 GHz.
“Andaikan boleh memilih, kita ingin yang di frekuensi 2,1 Ghz, tapi kita tidak menutup kemungkinan tetap akan menerima jika mendapatkan frekuensi 2,3 GHz,” kata Alexander Rusli di sela-sela acara buka bersama dengan media di kantor Pusat Indosat Ooredoo, Senin (12/6/2017).
Lebih lanjut Alex menjelaskan, dengan mendapatkan frekuensi 2,1 GHz Indosat Ooredoo tidak perlu mengeluarkan investasi untuk infrastruktur.
“Sedangkan kalau mendapatkan frekuensi 2,3 Ghz kita harus mengeluarkan infrasturktur lebih mahal. Karena Indosat Ooredoo belum memiliki antena untuk frekuensi 2,3 GHz dan teknologi lainnya. Jadi kalau mendapatkan frekuensi 2,3 GHz ya kita harus menambah investasi lagi,” tegasnya. (MS/HBS)