Indonesia Masuk 10 Besar Pengguna Software Bajakan

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Selama beberapa dekade, masalah pembajakan software menjadi masalah yang sangat sulit diberantas, termasuk di Indonesia. Bahkan menurut laporan Statista, Indonesia masuk dalam daftar 10 negara pengguna software bajakan tertinggi.

Banyak perusahaan perangkat lunak yang sudah mencoba untuk memberantas masalah software bajakan, namun tetap saja gagal. Sulitnya masalah ini diberantas karena peminatnya masih sangat banyak. Mulai dari tingkatan mahasiswa yang berkantong cekak, hingga perusahaan-perusahaan pun banyak yang memakai software bajakan.

Harga yang lebih murah menjadi alasan utama para pengguna memilih untuk memakai software bajakan. Tak heran jika saat ini diperkirakan bahwa hampir 40% dari semua perangkat lunak yang diinstal pada PC di seluruh dunia belum “berlisensi” alias bajakan.

Tentu, perusahaan perangkat lunak raksasa seperti Microsoft memiliki lebih banyak tantangan untuk menghadapi masalah ini dibanding perusahaan lain. Bahkan jika Anda mungkin masih ingat, Microsoft pada tahun 2015 pernah menawarkan para pengguna Windows di China untuk upgrade gratis ke Windows 10. Penawaran ini bahkan juga berlaku bagi mereka yang menggunakan Windows bajakan.

China memang selama ini dikenal sebagai “produsen” barang-barang bajakan, maka tak heran jika banyak perusahaan yang dibikin sakit kepala oleh Negeri Panda tersebut. Tapi Anda mungkin akan terkejut jika mengetahui bahwa negara dengan jumlah pengguna software bajakan tertinggi di dunia bukan China atau India, tapi adalah Amerika Serikat.

Menurut laporan dari Statista, nilai komersial software bajakan di Amerika Serikat mencapai USD 9,1 miliar atau sekitar Rp 119 triliun. Sementara diposisi kedua adalah China sebesar USD 8.7 miliar (Rp 113 triliun), dan disusul India dengan nilai USD 2.7 miliar (Rp 35 triliun).

Lantas bagaimana dengan Indonesia? Indonesia ternyata masuk dalam 10 besar negara dengan kontribusi nilai komersial software bajakan senilai USD 1,1 miliar atau setara Rp 14 triliun.

Yang menarik, meskipun Amerika Serikat tercatat sebagai negara dengan nilai komersialnya tinggi, namun prosentase peredaran software bajakan di Amerika Serikat tergolong rendah, yakni hanya 17%. Sementara China tingkat peredarannya mencapai 70%, dan bahkan Indonesia menjadi yang tertinggi dengan prosentase sebesar 84%.[HBS]

Negara pengguna software bajakan

 

SourceBGR

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI