JAKARTA – Semakin ganasnya serangan hacker dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia menjadi salah satu negara yang rentan terhadap serangan cyber. Untuk itu pemerintah berencana akan membentuk Badan Cyber Nasional untuk memperkuat pertahanan cyber Indonesia.
Pesatnya pertumbuhan Internet di Indonesia tidak dibarengi dengan sistem keamanan yang memadai. Indonesia disebut-sebut sebagai negara sasaran serangan cyber terbesar kedua di dunia. Kondisi kurang mengenakkan itulah yang menjadi pertimbangan pemerintah membentuk Badan Cyber Nasional.guna meningkatkan pertahanan melawan ancaman online.
Dibentuknya Badan Cyber Nasional diharapkan bisa menangkal serangan cyber yang semakin marak beberapa tahun terakhir. Pemerintah saat ini sedang melakukan pembahasan dengan pihak-pihak terkait untuk membentuk badan ini, yang rencananya akan mulai terbentuk tahun depan.
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan? Tedjo Edhy Purdijatno menilai saat ini Indonesia sangat membutuhkan badan cyber khusus untuk mencegah kejahatan dunia maya yang mengancam keamanan negara.
Tedjo mengungkapkan, bahwa saat ini telah terjadi pergeseran isu keamanan global. Jika dulu ancaman perang muncul dengan adu kekuatan senjata, maka saat ini perang tak hanya memakai senjata konvensional, tapi juga perang di dunia maya.
“Ancaman keamanan negara sekarang tidak hanya perang dengan senjata konvensional, tapi sudah di cyber war. Makanya kita perlu badan cyber nasional,” kata Tedjo dalam sambutannya di acara ‘Simposium Cyber Nasional’ di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, (3/6/2015).
Badan cyber nasional diperlukan, tambah Tedjo, karena kantor-kantor pemerintahan di Indonesia sekarang sudah banyak memakai perangkat elektronik yang memanfaatkan Internet.
Serangan cyber crime saat ini tidak hanya mengincar sistem keamanan negara, ?tapi juga menyasar sistem keuangan, seperti pasar modal dan transportasi publik. “Hal ini tentu saja berpotensi melemahkan dunia usaha kita,” imbuhnya.
Indonesia, katanya, perlu belajar dari beberapa serangan cyber yang pernah melumpuhkan negara besar. Salah satu contohnya saat komando Amerika Serikat diserangan hacker pada tahun 2008 lalu. Tak hanya melumpuhkan sistem pertahanan negara, serangan hacker juga pernah melumpuhkan sistem perusahaan raksasa sekelas Google, yang pernah terjadi tahun 2009.
Sementara itu, Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman menambahkan, bahwa pembentukan badan cyber nasional sangat dibutuhkan. Meski begitu, pertahanan cyber Indonesia saat ini menurutnya sudah cukup mumpuni. “Tapi masih harus ditingkatkan,” katanya.
Tiru Amerika
Pemerintah saat ini tengah menggodok rencana pembentukan Badan Cyber Nasional dengan meminta masukan dari beberapa pihak terkait. Di dalam acara Simposium Cybersecurity Nasional (SCN) 2015 yang saat ini tengah berlangsung di Jakarta, rencana pembentukan badan cyber ini juga turut dibahas.
Penasehat Menkopolhukam yang juga Ketua Panitia SCN 2015, Yono Reksoprodjo, memberikan beberapa pendapatnya terkait pembentukan Badan Cyber Nasional. Menurutnya, badan ini akan mengoordinasikan semua lembaga cyber yang ada di Indonesia, baik dari pihak pemerintah maupun swasta.
Lebih jauh Yono menjelaskan bahwa badan yang akan dibentuk ini akan dibuat seperti badan cyber yang ada di beberapa negara, salah satunya adalah Amerika Serikat. Namun Yono menegaskan bukan berarti Badan Cyber Nasional akan berkiblat ke Amerika Serikat atau negara lain. Karena, menurutnya setiap negara memiliki national interest yang berbeda.
“National interest mereka (Amerika Serikat-red.) ada empat, yakni menguasai diplomasi, informasi, ekonomi dan militer. Sedangkan Indonesia, Ipoleksosbud Hankam (Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Pertahanan dan Keamanan), ” ujar Yono.