Telset.id, Jakarta – Para peneliti dari dua perguruan tinggi di Jerman, University of Osnabruck dan Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, menemukan perliaku simpanse yang tidak biasa.
Dalam sebuah studi terbaru, yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports, menggambarkan bagaimana sebuah kelompok simpanse di Taman Nasional Loango di Gabon tertangkap kamerea sedang menghancurkan cangkang reptil, kemudian memanjat pohon untuk menikmati makanan ringan mereka.
Sekelompok Simpanse ini telah tertangkap kamera sedang melahap kura-kura. Para peneliti mengatakan teknik yang ditampilkan oleh simpanse ini menunjukan simpanse mempunyai kemampuan untuk meningkatkan perangkat alat kognitif mereka yang sangat besar dan fleksibel.
{Baca juga: Ilmuwan Teliti Otak Buaya Pakai MRI dan Musik Klasik
Ini merupakan pertamakalinya, para peneliti menyaksikan simpanse yang berburu kura-kura dan memakannya. Para peneliti melihat perilaku tak biasa seklompok simpanse Rekambo antara Juli 2016 dan Mei 2018.
Mereka mengamati 10 simpanse yang sedang berburu kura-kura berengsel, yang berasal dari Afrika, pada 38 kesempatan. 34 di antaranya para simpanse ini berhasil menyantap kura-kura.
Simpanse yang berburu kura-kura umumnya berkelamin jantan dan menggunakan teknik pemukulan cangkang yang berbeda.
Daging kura-kura dibagi dengan simpanse lain, termasuk mereka yang tidak berhasil membuka cangkangnya, sebanyak 23 kali.
“Dalam dua kasus dimana simpanse remaja berusaha menghancurkan kura-kura, mereka tidak berhasil,” tulis para penulis.
Para simpanse ini membuka cangkang kura-kura seperti ketika sedang membuka kulit kacang. Sebuah teknologi yang hanya dikuasai simpanse yant berusia sekitar sembilan hingga sepuluh tahun.
{Baca juga: Ilmuwan Israel Berhasil Bikin Jantung Buatan, Dicetak 3D}
Kemampuan atau teknik untuk menghancurkan cangkang kura-kura juga bergantung pada kekuatan simpanse. Teknik penghancuran yang serupa juga telah diamati ketika membuka kacang-kacangan dan buah-buah bercangkang keras.
“Selain itu, mungkin juga melibatkan periode waktu yang relatif lama untuk belajar, berlatih, dan memperbaiki,” tulis jurnal penelitian tersebut. [BA/HBS]
Sumber: Metro.co.uk