Telset.id, Jakarta – Facebook menganggap iklan bawang terlalu seksi, kok bisa? Raksasa media sosial tersebut kabarnya menolak iklan bawang untuk tampil di platform. Alasannya, Facebook mengklaim bahwa iklan tidak boleh dibuat dengan “cara yang menjurus ke arah seksual”.
Selama ini, satu manfaat otomatisasi adalah menghemat banyak waktu. Namun, terkadang otomatisasi dapat menjadi bumerang, kecuali Anda memang telah membuat sistem yang sempurna.
Sayangnya, sepanjang sejarah, belum ada sistem yang sempurna. Segala sesuatunya bisa menjadi salah. Ambil contoh orang-orang di The Seed Company by EW Gaze di St John’s, Newfoundland.
Baru-baru ini, seperti dikutip Telset.id dari Ubergizmo, Senin (11/10/2020), iklan bawang mereka ditolak karena dianggap terlalu seksi menurut standar Facebook. Tentu saja, hal itu jadi pertanyaan.
{Baca juga: 240 Aplikasi Android Mengandung Adware, Indonesia Sering Download}
Ya, semuanya gara-gara sistem otomatisasi Facebook. Iklan bawang dari The Seed Company by EW Gaze tidak boleh ditampilkan karena telah dibuat dengan “cara yang menjurus ke arah seksual”.
Manajer toko, Jackson McLean, berspekulasi bahwa kemungkinan tekstur bulat, kulit nan halus, serta warna coklat bawang membuat filter Facebook menganggapnya payudara atau bokong seseorang.
Kepala komunikasi Facebook Kanada, Meg Sinclair, mengemukakan bahwa perusahaan selama ini menggunakan teknologi otomatis yang bertugas untuk menyembunyikan ketelanjangan aplikasi.
“Kami telah memulihkan iklan itu. Kami mohon maaf atas masalah yang terjadi,” katanya seraya mengatakan kasus serupa pernah terjadi. Ia berjanji membuat sistem Facebook jadi lebih akurat.
Sebelumnya, Facebook menindak iklan obat atau masker wajah yang diklaim mujarab untuk menyembuhkan atau mencegah virus Corona. Facebook tak ingin membantu menebar ketakutan tentang penyebaran epidemi ini di seluruh dunia.
{Baca juga: Facebook Sikat Habis Iklan Obat dan Masker Virus Corona}
Raksasa media sosial itu menyatakan sedang bekerja keras untuk menghentikan iklan terkait obat penyembuh atau pencegah wabah virus Corona. Biasanya, iklan seperti itu menyertakan bahwa obat tersedia sangat terbatas.
“Misalnya iklan dengan klaim seperti masker wajah dijamin 100 persen mampu mencegah penyebaran wabah virus Corona. Kami tidak akan mengizinkannya ada,” kata juru bicara Facebook dalam sebuah pernyataan. (SN/MF)