Ide Bisnis Startup Harus Berasal dari “Keresahan” Masyarakat

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Ide yang berasal dari keresahan masyarakat disebutkan menjadi faktor penting bagi siapapun yang ingin membuat perusahaan rintisan atau bisnis startup. Pendapat itu disampaikan oleh Arya Andhika, Data Governance and Analytics Dept Head PT Tower Bersama.

Arya menilai, selama ini banyak anak muda yang membuat ide dari pikiran mereka sendiri. Hal ini keliru karena ide sejatinya harus berasal dari “keresahan” masyarakat.

“Ide berangkat dari rasa frustasi dan masalah di masyarakat. Jadi masalah apa yang terjadi dan solusinya apa. Ini akan lebih mudah diterima nantinya,” ujar Arya di Kantor Tower Bersama Infrastructure, Jakarta, Jumat (16/11/2018).

Hal kedua yang disebut Arya penting dilakukan saat membangun bisnis startup adalah memperkuat jaringan pasar, yang biasanya bisa dilakukan dengan menggandeng instansi pemerintah maupun swasta.

Dengan begitu, menurut Arya, mereka (startup) bisa mendapat data terkait kondisi pasar agar tidak salah langkah dalam berbisnis.

“Perkuat jaringan ke market dan beberapa instansi terkait supaya kita bisa gather data,” tandasnya.

Tips ketiga adalah dengan terus mencari investor. Arya tidak memungkiri jika dana menjadi aspek penting dalam membangun bisnis startup. Bagi para anak muda, Arya berharap supaya mereka tidak malu untuk membangun koneksi dengan investor supaya bisnis bisa berkembang terus ke depannya.

“Untuk membangun jaringan, startup perlu membuka diri sedikit-sedikit dengan koneksi ke investor buat akses pendanaan,” sebut Arya.

Hal yang sama juga diungkapkan Chief Business Support Officer TGIF, Lie Si An. Diakuinya, selama ini banyak anak muda yang terlalu banyak berpikir untuk menemukan ide sehingga mengalami kesulitan dalam memulai bisnis.

“Mereka berusaha menyelesaikan masalah yang besar, jadinya mereka belum ketemu-ketemu (ide),” ucap Lie Si An.

Ia menjadikan Nadiem Makarim sebagai contoh, ketika akhirnya memutuskan membangun Go-Jek. Apa yang dilakukan pimpinan Go-Jek itu berawal dari ide sederhana soal transportasi. Dari ide tersebut Nadiem mengembangkan usaha menjadi seperti sekarang.

“Kalau dimulai dengan sesuatu yang sederhana, lama-lama kalau dijalani maka akan ketemu juga idenya dan perlahan urunannya banyak juga,” ucap Lie.

Sebagai salah satu bentuk dukungan perusahaan terhadap perkembangan startup, TBIG pun berencana meluncurkan sebuah program bernama TBIG Activation. Program ini nantinya akan menjadi wadah bagi generasi muda untuk mewujudkan solusi kreatif melalui proses pengembangan secara terstruktur hingga menjadi usaha rintisan atau startup yang berskala bisnis.

“Tujuannya untuk membantu awal startup supaya mereka bisa masuk ke market dan memperluas lapangan pekerjaan,” tutup Lie. [NM/IF]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI