Telset.id, Jakarta – Menjelang tutup tahun 2018, pendapatan Huawei diprediksi akan melampaui USD 100 miliar atau Rp 1.429,1 triliun untuk pertama kalinya di tahun ini. Pernyataan itu disampaikan oleh Deputy Chairman Huawei, Eric Xu yang mengatakan bahwa Huawei pede bisa mencapai perolehan tersebut.
Eric menyatakan bahwa target USD 100 miliar tersebut karena melihat melihat bahwa bisnis Huawei di tahun ini berkembang sedikit lebih baik daripada yang diharapkan.
“Tidak ada masalah bahwa kita dapat mencapai angka USD 100 miliar,” katanya, seperti dikutip dari CNBC, Jumat (30/11/2018).
Sayangnya, Eric tidak menjelaskan apa yang membuat bisnis Huawei bisa berkembang lebih baik. Memang pada 6 bulan pertama di tahun 2018, Huawei mencatat telah meraup pendapatan sekitar USD 49 Miliar atau Rp 69,9 Triliun.
Ini artinya mereka tinggal mengumpulkan USD 51 Miliar lagi untuk mencapai target tersebut. Tahun lalu, mereka hampir mencapai angka USD 100 Miliar, yakni sekitar USD 92,5 Miliar atau Rp 1.321,9 triliun.
Pertumbuhan sejauh ini didorong oleh kinerja yang kuat di berbagai bisnis, terutama divisi konsumen yang terus meningkat. Huawei sekarang telah menjadi pembuat smartphone terbesar kedua di dunia di belakang Samsung dengan “melangkahi” Apple.
Mereka yakin, akan menggeser posisi Samsung, dan menjadi pembuat smartphone terbesar di dunia pada tahun 2020 mendatang. Rencana Huawei bisa saja terwujud, asalkan smartphone buatan mereka terus mendapatkan respon positif dari konsumen dunia.
Kepada CNBC, CEO Divisi Konsumen Huawei, Richard Yu juga merasa optimis jika perusahaannya dapat menyalip Samsung. Sebab, saat ini penjualan smartphone Huawei mendapat sambutan yang baik di pasaran.
“Tahun depan kami akan sangat dekat dengan nomor satu, mungkin kami akan setara dengan Samsung. Dan setidaknya setahun setelahnya mungkin kita punya peluang (menjadi nomor satu) di tahun 2020,” pungkasnya. (NM/FHP)
