JAKARTA – Kecanggihan sebuah smartphone tak akan ada gunanya jika baterai yang digunakan cepat habis. Fitur fast charging kini dianggap menjadi salah satu solusi untuk mengatasinya. Setelah sebelumnya Qualcomm memperkenalkan teknologi Quick Charge 3.0, kini sang pesaing Huawei pun telah mengembangkan teknologi yang lebih canggih.
Watt Lab, yang adalah merupakan bagian dari Central Research Institute di Huawei Technology Corp. memperkenalkan sebuah baterai lithium-ion yang dapat diisi daya lebih cepat.
Baterai lithium-ion yang sedang dikembangkan Huawei ini bekerja dengan cara mengikat heteroatom pada molekul grafit di anoda, sehingga membuat pengisian daya lebih cepat.
Dikatakan baterai ini menggunakan teknologi masa depan yang memiliki kecepatan pengisian daya hingga 10 kali lebih cepat dibanding baterai lithium-ion yang biasa digunakan kebanyakan smartphone yang ada saat ini.
Baterai lithium-ion dari Huawei ini memiliki kapasitas 600mAh dan 3000mAh. Dengan kapasitas 600mAh, baterai yang sedang dikembangkan Huawei tersebut dapat terisi hingga 68% hanya dalam waktu 2 menit.
Sementara untuk baterai berkapasitas 3000mAh dapat terisi 48% hanya dalam waktu 5 menit, atau dapat digunakan untuk menelepon selama sekitar 10 jam.
Huawei mengklaim teknologi yang mereka kembangkan pada baterai dengan kemampuan fast charging ini bakal membawa perubahan besar dalam berbagai perangkat elektronik di masa depan, termasuk smartphone dan smartwatch.
Meski begitu, Huawei belum mengumumkan kapan baterai buatannya ini akan siap untuk diproduksi secara massal, dan bisa diterapkan pada perangkat smartphone dan juga smartwatch.[HBS]