JAKARTA – Kota Paris tengah berduka menyusul serangan dari kelompok radikal di beberapa lokasi di kota mode tersebut pada Jumat malam. Akibat serangan itu, sekitar 153 orang dilaporkan tewas. Jumlah tersebut mungkin bisa saja bertambah menjadi 154 orang, seandainya tidak ada Samsung Galaxy S6. Maksudnya?
Serangan kelompok radikal di Paris terjadi di tiga lokasi yang berbeda, yakni di di gedung konser Bataclan, di sekitar Stade de France dan di sebuah restoran Kamboja. Pada saat terjadi serangan di Stade de France, tengah berlangsung pertandingan antara timnas Perancis vs Jerman.
Kemeriahan pertandingan sepakbola yang ditonton sekitar 80 ribu penonton, termasuk presiden Perancis Francois Hollande, itu berubah menjadi kepanikan setelah terdengar suara ledakan bom bunuh diri di sekitar stadion.
Setelah terjadinya ledakan, beberapa orang disekitar stadion langsung berhamburan menyelamatkan diri, sementara sebagian ada yang terluka dan ada yang dilaporkan tewas. Salah seorang yang selamat dari serangan mematikan itu mengisahkan kejadian yang baru dialaminya.
Adalah seorang pria bernama Sylvester yang saat itu sedang berjalan-jalan di luar stadion mengatakan dirinya nyaris tewas akibat terkena serpihan material ledakan bom. Namun tanda ia duga, nyawanya terselamatkan oleh Galaxy S6 yang dia kantongi di saku jaketnya.
Serpihan material ledakan bom itu mengenai bagian perutnya, namun karena ada ponsel Galaxy S6, serpihan logam itu tidak sampai tembus ke tubuhnya. Sylvestre menunjukkan kaos yang berlubang dan nampak ada bercak sedikit darah menempel di kaos.
Sementara ponsel kesayangannya nampak rusak tertembus serpihan material bom. Tapi dia bersyukur nyawanya masih terselamatkan oleh ponsel buatan Samsung tersebut.
Berikut ini tayangan video yang menampilkan kesaksian dari Sylvester, korban yang selamat dari serangan bom di Paris:
