Telset.id – Dunia laptop lipat siap kedatangan pemain baru. Huawei dikabarkan akan meluncurkan MateBook Fold Ultimate Design pada 19 Mei mendatang, menandai debut perusahaan di segmen laptop dengan layar fleksibel. Ini bukan langkah gegabah—Huawei telah mengasah keahliannya di ranah perangkat lipat sejak era awal smartphone foldable.
Jika bocoran akurat, MateBook Fold akan menjadi penantang serius bagi dominasi Lenovo dan Asus di pasar niche ini. Perangkat ini disebutkan mengusung layar OLED lipat, ditenagai prosesor Kirin X90 buatan sendiri, serta menjalankan HarmonyOS—kombinasi yang menegaskan kemandirian Huawei dari rantai pasok global.
Persaingan Ketat di Pasar Laptop Lipat
Huawei tidak sendirian dalam eksplorasi bentuk laptop masa depan. Asus Zenbook Duo (2024) misalnya, memilih pendekatan dual-screen dengan dua panel OLED 14-inch yang bisa disusun vertikal atau horizontal. Seperti dilaporkan sebelumnya di Telset, produsen Taiwan ini termasuk pelopor laptop layar lipat.
Lenovo merespons dengan Yoga Book 9i yang lebih kompak (dual 13.3-inch), dilengkapi stand folio dan keyboard magnetik. Sementara GPD Duo mengambil jalur berbeda dengan desain tri-fold ekstrem untuk kalangan spesifik seperti developer dan content creator.
Baca Juga:
Tantangan di Balik Inovasi
Meski menjanjikan, laptop lipat masih menghadapi tantangan serius. Daya tahan engsel, optimisasi software untuk perubahan bentuk dinamis, dan efisiensi baterai menjadi pertanyaan besar. Huawei mungkin punya keunggulan di aspek terakhir—pengalaman mereka mengoptimalkan HarmonyOS untuk perangkat lipat bisa menjadi nilai tambah.
Keberhasilan MateBook Fold tak hanya ditentukan spesifikasi mentah. Seperti dibahas dalam analisis sebelumnya, adopsi massal laptop lipat bergantung pada bagaimana produsen menjawab tiga hal: harga, kompatibilitas aplikasi, dan siklus pembaruan yang terprediksi.
Dengan estimasi RAM 32GB dan penyimpanan 2TB, Huawei jelas menargetkan profesional premium. Pertanyaannya: apakah pasar sudah siap meninggalkan laptop konvensional untuk format yang lebih eksperimental ini?