Telset.id, Jakarta – Badan intelijen Australia akan melarang perusahaan asing yang berkaitan dengan pemerintah negaranya untuk ikut campur dalam pengembangan jaringan 5G. Mereka khawatir, masalah keamanan infrastruktur akan terancam ketika perusahaan asing ikut ambil bagian dalam pengembangan 5G.
“Jaringan 5G akan mendukung komunikasi yang dipakai warga Australia setiap hari, mulai dari sistem kesehatan sampai potensi menggunakannya untuk operasi dari jarak jauh,” kata Direktur Jenderal Australian Signals Directorate, Mike Burgess.
Dilansir Telset.id dari Reuters, Rabu (31/10/2018), tanpa menyebut negara atau nama perusahaan, Burgess menilai satu ancaman akan berdampak kepada jaringan secara keseluruhan. Dan, Australia sangat tidak menginginkan hal itu terjadi.
Pada Agustus 2018 lalu, Australia memutuskan untuk memperbarui aturan keamanan nasional dengan menghapus pemasok peralatan telekomunikasi asing yang memiliki hubungan dengan pemerintah di negaranya.
Akibat pembaruan tersebut, Huawei dilarang Australia untuk menangani jaringan pita lebar di sana. Sayang, pihak Huawei menolak berkomentar atas informasi terbaru dari Australia itu.
Huawei sebenarnya pernah menawarkan Australia untuk mengakses teknologi mereka, agar tidak ada kekhawatiran mengenai keamanan. Huawei mengaku, struktur perusahaannya belum berubah sejak masuk ke Australia untuk jaringan 4G.
Tapi, Burgess menyatakan jaringan 5G memerlukan peraturan yang berbeda. “Kami sudah melindungi informasi dan fungsi sensitif di inti jaringan telekomunikasi. Kami membatasi vendor berisiko tinggi ke bagian ujung jaringan,” tegasnya.
Australia sebelumnya melarang Huawei untuk menyediakan peralatan jaringan serat optik dan kabel bawah laut. Amerika Serikat, beberapa waktu lalu, juga melarang Huawei dan ZTE dengan alasan yang sama. (BA/FHP)