Telset.id, Jakarta – Kabar mengejutkan datang dari platform streaming HOOQ. Dilaporkan, HOOQ akan segera bubar atau melakukan likuidasi perusahaan. Mengapa?
Menurut laporan dari Reuters, seperti dikutip Telset.id pada Sabtu (28/03/2020), keputusan likuidasi yang diambil HOOQ karena tidak mampu bersaing dengan perusahaan seperti Netflix yang terus berkembang di pasar Asia Tenggara.
Dan lagi, laporan HOOQ yang akan segera bubar diperkuat dengan pendapatan perusahaan yang kabarnya tidak sesuai target, sehingga tidak bisa menutup biaya produksi yang dikeluarkan.
HOOQ sendiri adalah perusahaan yang berdiri pada tahun 2015. Perusahaan tersebut dibangun oleh beberapa perusahaan yaitu Singapore Telecommunication (Singtel), Sony Pictures Television, dan Warner Bros Entertainment.
{Baca juga: HOOQ IM3 Ooredoo Luncurkan Paket Buy 1 Get 3}
Hingga Januari 2020, HOOQ sudah meraup lebih 80 juta pengguna yang berlokasi di Filipina, Thailand, India, Singapura, serta Indonesia. Khusus di Indonesia, HOOQ sebenarnya terus membangun bisnis mereka.
Pada Januari lalu, HOOQ mengumumkan kerja sama strategis bersama dengan IM3 Ooredoo. Kerja sama ini akan memberikan keuntungan bagi pelanggan IM3 untuk menikmati layanan video streaming.
Adapun promo yang ditawarkan adalah paket Buy 1 Get 3, yaitu dengan berlangganan layanan HOOQ VIP menggunakan IM3 Ooredoo, pelanggan bisa mendapatkan layanan HOOQ VIP tiga kali lipat selama masa promo.
{Baca juga: Yeay! Kini Film HOOQ Bisa Ditonton di Grab}
Selain dengan IM3 Ooredoo, HOOQ juga bekerja sama dengan Grab untuk menghadirkan layanan mereka di aplikasi Grab. Kemitraan ini sendiri merupakan integrasi pertama yang terjalin antara satu platform digital regional dan penyedia streaming video online yang mencakup seluruh kawasan Asia Tenggara. (NM/MF)