Telset.id, Jakarta – Selama konferensi peluncuran Honor V40 yang berlangsung Jumat (22/1/2021), CEO George Zhao menyatakan bahwa perusahaan masih memiliki lebih dari 8.000 karyawan setelah berpisah dari Huawei.
Dengan sumber daya manusia sebanyak itu, Zhao pun percaya diri untuk segera meluncurkan perangkat kelas menengah ke atas. Seiring waktu berjalan, perusahaan akan mengevaluasi penggunaan HarmonyOS di Honor.
Menurut laporan ITHome, seperti dikutip Telset dari Gizmochina, perusahaan yang terkenal memproduksi perangkat terjangkau tersebut masih mempertahankan lebih dari 8.000 karyawan meski pisah dari Huawei.
{Baca juga: Honor Watch GS Pro, Smartwatch Standar Militer untuk Pengguna Aktif}
Lebih dari separuh karyawan Honor bekerja di departemen penelitian dan pengembangan. Departemen itu mencakup lebih dari lima lokasi riset dan pengembangan dengan lebih dari 100 laboratorium di dunia.
Departemen tersebut juga mencakup lebih dari 3.000 pusat layanan dan 43 pusat panggilan di lebih dari 82 negara dan wilayah di seluruh dunia. Dengan kekuatan itu, Honor yakin akan menjadi produsen flagships.
Zhao menambahkan bahwa Honor akan berdedikasi untuk mempertahankan standar pengalaman layanan. Menurutnya, setiap produk Honor telah menjalani lebih dari 400 pengujian ketat dan punya 20 standar sertifikasi global.
Secara khusus, sang eksekutif senior juga menyatakan bahwa Honor akan bekerja untuk meluncurkan smartphone kelas menengah ke atas untuk menumbuhkan eksistensi di negara asal dan pasar luar negeri.
(Baca juga: Ditekan AS, Huawei Jual Bisnis Honor ke Pemerintah}
Menariknya, ia juga berbicara tentang HarmonyOS dan masa depannya di perangkat Honor. Setelah berpisah dari Huawei untuk menghindari sanksi AS, Honor V40 yang baru diluncurkan hadir dengan dukungan dan layanan Google.
Kenapa Huawei Jual Honor?
Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa bisnis smartphone yang dijalani Huawei cukup terdampak dari pembatasan yang dilakukan AS. Perusahaan pun terpaksa fokus mengembangkan produk ponsel kelas premium supaya bisa tetap bersaing dengan produsen ponsel pintar lainnya.
Digital China Group nantinya akan menjadi pemegang saham teratas Honor Terminal Co Ltd dengan 15% saham. Pasca penjualan, Honor akan mempertahankan sebagian besar tim manajemennya dan lebih dari 7.000 tenaga kerja. [SN/IF]