Telset.id,Jakarta – Insiden video polisi yang menemukan mobil ambulans bawa batu yang menjadi viral di media sosial, membuktikan jika siapapun bisa sebar hoaks. Itu akibatnya jika tidak teliti sebelum posting di medsos.
Menurut Executive Director ICT Institute Heru Sutadi, misinformasi dalam video polisi ini membuktikan jika siapapun bisa membuat dan menyebarkan hoaks di internet.
“Ya itu menegaskan pendapat bahwa siapapun bisa membuat dan menyebarkan hoaks,” kata Heri Sutadi kepada Tim Telset.id pada Jumat (27/09/2019)
Menurut Heru, semua orang, baik itu masyarakat maupun kepolisian, harusnya selektif jika mendapatkan informasi yang sifatnya sensitif. Mereka perlu melakukan verifikasi sebelum membagikannya kepada publik lewat media sosial.
{Baca juga: Polisi Temukan Ambulans Berisi Batu, Netizen Tanya #ManaBatunya?}
“Siapapun, perlu dicek dan ricek bilamana ada informasi yang sensitif agar tidak justru menimbulkan saling mencurigai di tengah masyarakat,” tambah Heru.
Hal serupa juga dikatakan oleh Ketua LPPMII Kamilov Sagala. Menurut Kamilov, seharusnya polisi selaku penegak hukum harus lebih cermat membuat postingan di dunia maya agar tidak terjebak hoaks.
“Polisi bagian dari pengawas hoaks ya sepatutnya tidak melakukan kesalahan apapun. Apalagi sudah lengkap perangkatnya dan SDM-nya. Beda dengan masyarakat biasa,” tutur Kamilov.
Sebelumnya, kepolisian dikabarkan menemukan mobil ambulans yang berisi batu di Pejompongan Jakarta Pusat. Kabar itupun hoboh di internet. Tapi yang menarik, netizen malah bertanya #ManaBatunya?
Kasus ini bermula dari postingan @DukeOfCondet yang memposting screen capture dari akun resmi Polda Metro Jaya @TMCPoldaMetro pada Kamis dini hari (26/09/2019). Dalam postingan yang dihapus tersebut polisi menuduh jika ada Ambulance milik Pemprov DKI Jakarta yang didalamnya terdapat batu dan bensin.
{Baca juga: Begini Penjelasan Polisi Soal Mobil Ambulans Pembawa Batu}
Menanggapi kasus tersebut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Argo Yuwono, mengaku salah dan meminta masyarakat untuk tidak memviralkan video tersebut.
“Jangan sampai diviralkan yang tidak pas. Kita bisa pecah. Kita tetap satu bergandengan tangan,” kata Argo. [NM/HBS]