Telset.id, Jakarta – Perangkat Apple tidak lagi aman terhadap pelanggaran keamanan karena peluang serangan baru dan faktor ancaman membuat Mac menjadi sasaran yang lebih mudah dari para penjahat siber.
Karena popularitas Mac yang semakin cepat berkembang dan demografi penggunanya, para eksekutif C-suite dan tim pemasaran lebih cenderung menggunakan Mac. Individu-individu ini tidak hanya berbagi informasi berharga, namun juga sering kali secara teknik kurang paham soal keamanan.
Oleh karena itu, kecil kemungkinannya bisa mendukung perangkat mereka dengan sistem pengaman, mengenkripsi data yang tersimpan, atau menjalankan tindakan keamanan yang terbaik.
Peluang serangan baru dan faktor ancaman juga membuat penargetan terhadap perangkat Mac menjadi lebih mudah dan lebih atraktif. Misalnya, tim riset ancaman Fortinet FortiGuard Labs mulai melihat pengembangan alat hacking yang menargetkan perangkat lunak cross-compatible.
Selain itu, sudah semakin mudah bagi para penjahat dunia siber untuk meningkatkan operasinya terhadap Mac. Karena munculnya cybercrime-as-a-service, para penjahat dunia siber telah mulai membangun “waralaba”.
Alih-alih menargetkan Mac satu persatu seperti di masa lalu, penjahat dunia siber ini sekarang dapat memanfaatkan teknologi pre-built untuk menyerang sejumlah besar korban potensial dengan imbalan pembagian keuntungan di belakang.
Saat tebusan untuk satu perangkat mungkin tidak terlalu menguntungkan penjahat profesional, namun memiliki ratusan waralaba yang menargetkan ribuan perangkat setiap hari pasti mendatangkan banyak keuntungan. Pada saat yang sama, kesempatan semacam itu menarik banyak pemain skala kecil, seperti hacker yang bekerja sendiri (lone-wolf) dari rumah orangtua mereka.
“Ketika menyangkut tentang keamanan, satu-satunya hal yang konstan adalah perubahan, entah itu bagaimana jaringan berkembang atau bagaimana perubahan ini menciptakan peluang baru bagi para penjahat,” kata Aamir Lakhani, Pakar Strategi Keamanan Senior di Fortinet. (MS/HBS)