Pihak pembajak sepertinya sudah mempersiapkan “produk ponselnya” berdasarkan beberapa bocoran yang beredar sebelum Samsung mengumumkan Galaxy S6. Hal ini terbukti Galaxy S6 palsu ini juga telah dilengkapi dengan sensor pendeteksi detak jantung yang tentu saja juga asal-asalan, serta fitur S Health palsu untuk lebih meyakinkan pembeli.
Sementara untuk spesifikasinya, Galaxy S6 palsu ini menggunakan prosesor quad-core dari MediaTek, RAM 1GB, dan display HD 720p dengan panjang diagonal 4,6 inci saja. Spesifikasi ini tentunya sangat jauh berbeda dengan Galaxy S6 asli.
Seperti diketahui, Galaxy S6 asli menggunakan prosesor Exynos 7420, 3GB RAM, dan display Super AMOLED 5,2 inci dengan tingkat resolusi 2K.
Menariknya, meskipun Galaxy S6 palsu tersebut dibanderol dengan harga yang jauh lebih murah dibanding Galaxy S6 asli, tapi harga USD500 (sekitar Rp 6,4 juta) yang dipatok untuk ponsel palsu itu tak sepadan dengan spesifikasi yang disematkan.
Sekadar informasi, ponsel Android dengan spesifikasi prosesor quad-core, 1GB RAM dan display 720p sebenarnya hanya dibanderol seharga Rp 1,5 juta – Rp 2 jutaan saja. Tentunya sang pembajak mengeruk untung besar jika berhasil menjual Galaxy S6 palsu buatannya.
Nah, sebaiknya Anda memang harus lebih hati-hati jika mendapatkan penawaran Galaxy S6 dengan harga super miring, karena kemungkinan ponsel tersebut KW alias abal-abal. Dianjurkan untuk membeli produk smartphone di toko cabang resmi.[HBS]