Hasnul: Yang Baru Pasti Lebih Bagus dari yang Lama

Dian Siswarini, CEO XL dan HasnulJAKARTA – Sosok seorang Hasnul Suhaimi di industri telekomunikasi sudah sangat dikenal, dengan segudang prestasi yang mentereng. Selama Sembilan tahun terakhir memimpin XL Axiata, dia membawa anak usaha Axiata Grup asal Malaysia itu sebagai operator kedua terbesar di Indonesia.

Tepat tanggal 1 April 2015, Hasnul resmi melepaskan jabatannya sebagai President Director & CEO XL Axiata dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ?(RUPSLB). Tongkat estafet kepemimpinan XL diserahkan kepada “anak didiknya”, Dian Siswarini.

Mundurnya Hasnul dari tampuk kepemimpinan XL tidak hanya mengundang kesedihan di lingkungan perusahaan tersebut, tapi raut kesedihan juga nampak di kalangan awak media. Sosok Hasnul memang cukup dekat dengan wartawan. Kedekatan itu karena sikapnya yang selalu komunikatif dengan awak media.

“Pak Hasnul itu orangnya selalu mau meluangkan waktu doorstop dengan wartawan, tidak pelit informasi, dan sangat menguasai bidangnya, baik itu soal teknologi dan bisnis telekomunikasi. Mundurnya pak Hasnul membuat kami merasa kehilangan, karena kita banyak belajar dari beliau,” kata seorang wartawan saat diminta memberikan testimoninya.

Hasnul memang sangat melekat di hati wartawan, terutama yang telah lama meliput di bidang telekomunikasi. Pria kelahiran Minang ini selalu mau meladeni pertanyaan-pertanyaan wartawan yang memburunya. Sosoknya yang sederhana, ramah, dan mau berbagi ilmu, membuat dia bahkan sudah dianggap seperti teman dan orang tua.

“Bagi saya Pak Hasnul itu seperti seorang teman, guru, dan juga saya anggap seperti orang tua sendiri. Orangnya pintar, Pak Hasnul itu saya ibaratkan seperti Chuck Norris, Lionel Messi, dan Sir Alex Ferguson,” kata seorang wartawan yang lain.

Maksudnya seperti Chuck Norris, lanjut sang wartawan menjelaskan, karena dia satu-satunya jagoan yang ditembak musuh tapi gak mati-mati dan pelurunya gak habis-habis. Sementara Messi, karena sama-sama orangnya kecil tapi skillnya jago banget. “Seperti Ferguson karena berhasil membawa timnya mengoleksi banyak prestasi,” terangnya.

Sarjana teknik elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini memulai karirnya di perusahaan Schlumberger tahun 1981. Ketika itu, dunia telekomunikasi di Indonesia belum terlalu berkembang. Operator komunikasi yang muncul pun masih sedikit, namun, Hasnul melihat peluang besar di industri telekomunikasi Indonesia. Hasnul kemudian memutuskan pindah ke PT Indosat pada 1983.

Hasnul mengawali kariernya di Indosat sebagai staf perencanaan. Setelah itu, kariernya semakin meningkat. Hasnul menorehkan prestasi saat berhasil mengembangkan layanan IM3 di Indosat dan juga terlibat dalam pengembangan layanan Simpati Nusantara. Jabatan puncak yang diraihnya saat ditunjuk menjadi Direktur Utama Indosat tahun 2005 hingga 2006.

Pemegang gelar MBA dari University of Hawai, Manoa, AS ini kemudian memutuskan untuk menyeberang ke XL Axiata (saat itu masih bernama PT Excelcomindo Pratama) tahun 2006 dengan posisi menjabat sebagai Presiden Direktur.

Sejak memimpin XL di tahun 2006, Hasnul telah membuat transformasi yang signifikan di XL. Pria penggemar olahraga golf ini berhasil mengembangkan strategi baru untuk memperkuat jaringan XL, pemasaran dan konsolidasi internal perusahaan. Strategi inilah yang menghasilkan layanan bertarif rendah, baik untuk layanan telepon, SMS, maupun internet yang saat ini kita nikmati.

Kini Hasnul telah resmi mundur dari XL. Banyak yang bertanya-tanya apa yang akan dilakukan Hasnul ke depannya? Ternyata pria yang memiliki koleksi 80 buah batu akik ini telah memiliki rencana untuk mengisi hari-hari pasca pensiun dari XL.

“Saya sudah lama aktif sebagai dosen di program pascasarjana Universitas Indonesia. Saya akan melanjutkan terus mengajar,” terang Hasnul. Selain itu, lanjut dia, rencananya dia akan mengembangkan bisnis analisa data yang memanfaatkan ponsel dan jaringan seluler.

Bisnis baru itu akan bekerjasama dengan IPMI Research and Consultant atau iRecons bersama Mars Indonesia mengembangkan konsep analisis data dengan berbasis pengguna seluler. Menurutnya, di Indonesia belum ada yang mengembangkan konsep seperti itu.

“Kalau di TV kita sudah biasa ada rating dimana pengguna TV dipasang alat untuk mengetahui kebiasaan pemirsa TV. Nanti saya akan kerjasama dengan IPMI Research and Consultant dan Mars Indonesia mau kembangkan untuk pengguna seluler, jadi kita bisa memahami pasar melalui ponsel,” jelasnya.

Selain itu, Hasnul juga mengatakan dia ingin membuat dunia ini semakin gemerlap dengan cara menjalankan hobinya menggosok batu akik.”Saya mau dunia ini gemerlap, dengan terus menggosok batu akik setiap hari,” kata Hasnul yang disambut tawa para awak media.

Namun sebelum menutup pembicaraannya, dia berpesan kita harus selalu berpikir ke depan, jangan melihat prestasi-prestasi yang lalu, karena malah akan menghambat prestasi kita. “Percayalah, yang baru pasti lebih bagus daripada yang lama,” tegas Hasnul memberikan pesan bijaknya.

Pesan bijak itu dia sampaikan untuk menegaskan bahwa penerusnya yang sekarang, yakni Dian Siswarini merupakan orang yang tepat untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di XL. Semoga sukses Pak Hasnul! [HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI