Telset.id, Jakarta – Indonesia ternyata masih mempertahankan statusnya sebagai “negeri BlackBerry”. Hal ini dapat tergambar dari hasil survey terbaru yang dirilis perusahaan analisis digital, Similar Web, dimana Indonesia menjadi satu-satunya negara yang masih belum ‘move on’ dari aplikasi BlackBerry Messenger (BBM).
Meski kepopuleran aplikasi BBM telah semakin memudar dalam beberapa tahun terakhir di seluruh dunia, namun aplikasi pesan instant milik BlackBerry itu masih sangat populer di Indonesia.
Hasil survey Similar Web mencatat bahwa saat ini aplikasi BBM hanya populer di Indonesia saja, dengan pangsa pasar sebesar 87,8%. Jika dibandingkan dengan Amerika Serikat, BBM hanya memiliki pangsa pasar 0,42%.
Lalu aplikasi messaging apa yang paling banyak digunakan saat ini? WhatsApp ternyata masih mempertahankan hegemoninya sebagai aplikasi messaging yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.
Dari hasil survey yang dilakukan dengan mempelajari data dari perangkat Android di 187 negara, Similar Web mencatat WhatsApp menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan di 109 negara, atau 55,6% dari negara yang di survey.
Negara-negara yang paling sering chat lewat WhatsApp adalah Brazil, Meksiko, India, Rusia, dan beberapa negara yang terletak di kawasan Amerika Selatan, Eropa, Afrika, Asia serta Oseania.
Posisi kedua ditempati Facebook Messenger. Aplikasi ini paling banyak digunakan di 49 negara, antara lain di Australia, Kanada dan Amerika Serikat. Catatan ini tentu saja membuat Facebook senang, karena sejatinya WhatsApp dan Facebook Messenger ‘saudara’ alias sama-sama dimiliki Facebook.
Jika keduanya digabungkan, maka layanan pesan instant yang dimiliki Facebook kini menguasai pasar dengan menempati posisi nomor satu di 149 negara.
Selanjutnya ada Viber, Line, dan WeChat yang masuk daftar 5 besar aplikasi chat favorit. Sedangkan diurutan keenam ditempati Telegram. Yang menarik, dari keempat aplikasi ini, Viber menjadi satu-satunya aplikasi yang mengusai 10 negara atau lebih.
Viber tercatat paling banyak penggemarnya di Eropa Timur, terutama di negara seperti Belarusia, Moldova, dan Ukraina. Khusus untuk Ukraina, Viber bahkan mengusai 65% pangsa pasar di negara tersebut.[HBS]
